Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Ibrahim Vs Muhyiddin Yassin, Siapa PM Baru Malaysia?

Kompas.com - 20/11/2022, 19:05 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Malaysia bersiap memiliki perdana menteri baru setelah kekalahan telak koalisi berkuasa Barisan Nasional pada pemilihan umum (pemilu) parlemen, Sabtu (19/11/2022).

Perdana Menteri Ismail Sabri hampir pasti harus menyudahi 15 bulan pemerintahannya yang menjadikannya PM dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Malaysia.

Sebanyak dua nama menjadi calon unggulan untuk menjadi perdana menteri kelima Malaysia dalam empat tahun terakhir. Kedua politisi ini bukanlah nama asing, yaitu pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dan mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Baca juga: Berbeda dengan Indonesia, Begini Cara Kerja dan Sistem Pemilu di Malaysia

Anwar dan Muhyiddin berpacu dengan waktu untuk mencapai angka mayoritas 112 kursi Dewan Rakyat setelah kedua koalisi pimpinan mereka menduduki urutan pertama dan kedua.

Baik Pakatan Harapan (PH) pimpinan Anwar dan Perikatan Nasional (PN) pimpinan Muhyiddin memerlukan koalisi lain untuk mengamankan mayoritas. Selisih kursi kedua koalisi sangat tipis yaitu Pakatan 82 kursi dan Perikatan 73 kursi.

Sarawak sebagai Kingmaker

Bendera dan poster kampanye Pakatan Harapan bertebaran di Kota Kinabalu, Sabah, Senin (7/11/2022) di tengah kampanye pemilihan umum (pemilu) federal parlemen Malaysia.DOKUMENTASI PRIBADI ANDREW CHIA Bendera dan poster kampanye Pakatan Harapan bertebaran di Kota Kinabalu, Sabah, Senin (7/11/2022) di tengah kampanye pemilihan umum (pemilu) federal parlemen Malaysia.
Kunci siapa yang akan menjadi PM baru Malaysia ada pada kingmaker Gabungan Partai Sarawak (GPS) yang mengantongi 22 kursi.

GPS, partai regional berkuasa di Malaysia Timur di negara bagian Sarawak telah berkali-kali menjadi penentu orang nomor satu "Negeri Jiran".

Keputusan Abang Johari Openg, ketua umum GPS yang juga perdana menteri Sarawak selalu dinanti-nanti. Abang Jo, demikian dia kerap dipanggil, adalah sosok kingmaker yang memberikan tiket ke Seri Perdana, kediaman resmi PM Malaysia ke Muhyiddin dan Ismail Sabri.

Kali ini Abang Jo diprediksi akan kembali menjatuhkan pilihan ke Muhyiddin setelah kedua politisi senior itu bertemu pada Minggu (20/11/2022) pagi untuk membahas koalisi.

Sejarah politik menunjukan, GPS jauh lebih nyaman berkoalisi dengan Muhyiddin karena hubungan buruk antara Abang Jo dengan Anwar.

Perang dingin kedua politisi itu berawal dari keputusan Pakatan Harapan ketika berkuasa dari tahun 2018-2020 membatalkan proyek-proyek infrastruktur GPS di Sarawak.

GPS yang berang kemudian menyatakan Pakatan terutama Partai Aksi Demokratik (DAP) yang identik dengan suku Tionghoa Malaysia sebagai musuh politik.

Apakah kedua musuh politik ini dapat berdamai kali ini menjadi kunci jika Anwar ingin mengakhiri 24 tahun penantiannya menjadi perdana menteri.

Baca juga: Mahathir Kalah di Pemilu Malaysia, Kegagalan Pertamanya dalam 53 Tahun

Satu faktor yang dapat menghambat kerja sama GPS dan Perikatan adalah semakin kuatnya pengaruh Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang menang besar. PAS menyalip partai Bersatu pimpinan Muhyiddin sebagai partai terbesar di koalisi.

Ideologi PAS yang beraliran Islam konservatif itu berpotensi menjadi sumber kecemasan GPS mengingat mayoritas penduduk Sarawak beragama Kristen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com