LONDON, KOMPAS.com - Warga senior mengungkap sulitnya bertahan hidup di tengah resesi Inggris, setelah pemerintahnya secara resmi mengumumkan bahwa negara itu benar-benar mengalami kemerosotan ekonomi.
Kepada Daily Mail, Yvonne Bailey mengaku baru sadar bahwa dia sudah tiga minggu tidak berinteraksi aktif dengan manusia lain.
Wanita berusia 77 tahun ini sudah tidak keluar selama berminggu-minggu untuk sekedar bersosialisasi dengan orang lain, karena uang pensiunnya habis hanya untuk membayar tagihan.
Baca juga: Rusia Resmi Resesi, Sanksi Barat Bikin Ekonomi Kontraksi
Untuk memperbaiki keterasingannya, pensiunan di kantor pemerintahan di Oxfordshire ini akhirnya menerima undangan dari seorang teman untuk minum kopi.
“Dia (temannya) yang membayar, tapi saya tidak bisa melakukannya terlalu sering karena saya tidak bisa membalas budi,” jelas Yvonne.
“Makan di luar atau jalan-jalan ke bioskop tidak mungkin dilakukan. Saya tidak punya pilihan selain menghindari bersosialisasi, (meski) saya membenci itu,” kata Yvonne kepada Metro.co.uk dilansir dari Daily Mail pada Jumat (18/11/2022).
“Kualitas hidup apa itu? Terkadang saya duduk di sini dan menangis.”
Musim dingin membuat semuanya semakin sulit.
Baca juga: Inggris Umumkan Resesi
Wanita yang suaminya telah meninggal dunia itui mengaku, dia minggu lalu hanya mampu memanaskan rumah dua kali selama setengah jam di malam hari.
“Saya tidak percaya, harganya (tagihannya) 10 poundsterling (hampir Rp 200 ribu),” keluh Yvonne, meratapi musim dinginnya yang benar-benar dingin tahun ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.