AMSTERDAM, KOMPAS.com – Pengadilan Belanda mengonfirmasi bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh rudal buatan Rusia pada 2014.
Pengadilan Belanda menyampaikan hal tersebut dalam persidangan keempat jatuhnya Malaysia Airlines MH17 pada Kamis (17/11/2022).
Rudal itu ditembakkan dari sebuah lokasi di Ukraina timur pada 2014, menewaskan 298 orang di dalamnya, sebagaimana dilansir VOA.
Baca juga: Tersangka Tragedi Jatuhnya MH17 Diungkap, Ternyata Separatis Pro-Rusia
“Pengadilan berpendapat bahwa MH17 dijatuhkan oleh tembakan rudal BUK dari ladang pertanian dekat Pervomaisk, menewaskan seluruh 283 penumpang dan 15 awak pesawat,” ungkap Hakim Ketua Hendrik Steenhuis.
Tragedi yang menimpa pesawat Malaysia Airlines MH17 merenggut 298 nyawa warga sipil di dalamnya, dan merupakan salah satu tragedi penerbangan terbesar dalam sejarah.
Dilansir The New York Times, berikut kronologi sebelum tragedi Malaysia Airlines MH17 hingga pengadilan Belanda mengonfirmasi rudal buatan Rusia-lah yang menjatuhkannya.
Baca juga: Australia: Dunia Tahu Rusia Sembunyikan Pembunuh 298 Penumpang MH17
Februari 2014, Presiden Ukraina Viktor F Yanukovych yang pro-Rusia berhasil digulingkan setelah serangkaian demonstrasi besar yang berujung pada revolusi.
Setelah Yanukovych digulingkan, dibentuklah pemerintah sementara yang mengumumkan ingin melepaskan diri dari pengaruh Rusia dan merangkul Barat.
Ukraina kemudian menandatangani perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa (UE) yang dipandang sebagai langkah pertama menuju keanggotaan UE.
Kremlin merespons dengan menganeksasi semenanjung Crimea di Ukraina. Mesranya Ukraina dengan Barat turut memicu pemberontakan di dua wilayah Ukraina timur, Donetsk dan Luhansk.
Baca juga: Pengadilan Belanda Konfirmasi Malaysia Airlines MH17 Ditembak Rudal Buatan Rusia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.