Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Tokyo Ungkap Tikus juga Bisa Headbang saat Diperdengarkan Musik

Kompas.com - 15/11/2022, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Kemampuan untuk secara akurat bergerak mengikuti irama musik diyakini sebagai keterampilan bawaan manusia.

Tetapi sekarang para ilmuwan telah menunjukkan bahwa tikus dapat bergerak mengikuti musik oleh Queen, Lady Gaga, dan Mozart dan bahkan menghentakkan kepala atau headbang mengikuti irama seperti yang dilakukan manusia, suatu perilaku yang sebelumnya dianggap unik bagi manusia.

Dilansir dari New York Post, menurut penelitian yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal Science Advances, para peneliti di University of Tokyo memainkan musik untuk 10 tikus, dilengkapi dengan akselerometer nirkabel untuk mengukur gerakan kepala mereka.

Baca juga: Politikus Jerman Sebut Erdogan Tikus Got, Kemenlu Turkiye Langsung Panggil Dubes

Musik termasuk "Born This Way" Lady Gaga, "Another One Bites the Dust" Queen, Sonata Mozart untuk "Two Pianos in D Major", "Beat It" oleh Michael Jackson, dan "Sugar" oleh Maroon 5.

Persepsi dan sinkronisasi ketukan dalam 120 hingga 140 ketukan per menit (BPM) umum terjadi pada manusia dan sering digunakan dalam komposisi musik.

Sky News melaporkan bahwa para peneliti menemukan tikus berhasil mengikuti semua trek ketika dimainkan pada 132 ketukan per menit, sama seperti manusia.

Tetapi penelitian menunjukkan bahwa mereka kurang menyukainya ketika lagu itu diperlambat atau dipercepat.

Baca juga: Virus Langya Menginfeksi 35 Orang di China, Diduga dari Tikus

"Tikus menampilkan bawaan, yang, tanpa pelatihan atau paparan musik sebelumnya, sinkronisasi ketukan paling jelas dalam 120-140 bpm (detak per menit), di mana manusia juga menunjukkan sinkronisasi ketukan paling jelas," Associate Professor Hirokazu Takahashi dari Universitas Tokyo.

“Selanjutnya, saya ingin mengungkapkan bagaimana sifat-sifat musik lainnya seperti melodi dan harmoni berhubungan dengan dinamika otak. Saya juga tertarik pada bagaimana, mengapa, dan bagaimana mekanisme otak menciptakan bidang budaya manusia seperti seni rupa, musik, sains, teknologi, dan agama," kata Takahashi.

Baca juga: Kapal Perang China dan Taiwan Berhadapan di Selat Taiwan, Bermanuver Bagai Kucing dan Tikus

"Saya percaya bahwa pertanyaan ini adalah kunci untuk memahami cara kerja otak dan mengembangkan AI (kecerdasan buatan) generasi berikutnya. Juga, sebagai seorang insinyur, saya tertarik pada penggunaan musik untuk kehidupan yang bahagia," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Global
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com