BEIJING, KOMPAS.com – Presiden China Xi Jinping mendesak para pemimpin dunia berhenti membuat ancaman nuklir dan mencegah penggunaan senjata nuklir di Eropa dan Asia.
Desakan tersebut disampaikan Xi setelah bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz di Beijing pada Jumat (4/11/2022), sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita resmi China, Xinhua.
“Masyarakat internasional harus bersama-sama menentang penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir, mendorong bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan, dan perang nuklir tidak boleh dipakai untuk mencegah krisis nuklir di Eurasia,” kata Xi.
Baca juga: Pejabat AS Khawatir Korea Utara Uji Coba Bom Nuklir Saat KTT G20 di Bali
Pernyataan Xi tersebut tidak menyebutkan negara tertentu yang terkait dengan ancaman nuklir, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Akan tetapi, retorika yang diutarakan para pemimpin dunia tentang penggunaan senjata nuklir telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Di satu sisi, kekhawatiran telah meningkat bahwa konflik di Ukraina dapat berubah menjadi penggunaan senjata nuklir.
Sementara itu, G7 memperingatkan bahwa Rusia akan menghadapi konsekuensi berat jia menggunakan senjata kimia, biologi, atau nuklir dalam perang di Ukraina.
Baca juga: Rusia Tegaskan Kembali Komitmennya Cegah Perang Nuklir
NATO menggelar latihan terbaru pada Oktober yang menyimulasikan dijatuhkannya bom nuklir taktis B61 di Eropa.
Rusia juga menggelar latihan militer serupa. Kedua belah pihak menggambarkan latihan tersebut sebagai rutinitas.
Bulan lalu, Rusia menuduh pasukan Ukraina berencana menggunakan “bom kotor” dalam perang kemudian menyalahkan Moskwa untuk mendorong opini global menentangnya.
Bom kotor adalah alat peledak konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif.
Baca juga: Terungkap AS Berencana Tempatkan Pesawat Pengebom B-52 Berkekuatan Nuklir ke Australia
Pekan ini, badan pengawas nuklir PBB menyatakan bahwa mereka tidak menemukan tanda-tanda adanya “bom kotor” di sejumlah lokasi yang diperiksanya di Ukraina atas permintaan Kyiv.
Baru-baru ini, Presiden AS Joe Biden memperingatkan dunia dapat menghadapi kiamat jika Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina.
Pada September, Putin menyatakan bahwa dirinya tidak hanya menggertak tentang penggunaan senjata nuklir jika wilayah Rusia diancam oleh pasukan NATO.
Dia menuduh negara-negara NATO melakukan “pemerasan nuklir” dan berencana untuk menghancurkan Rusia.
Baca juga: Putin: Tak Masuk Akal Bagi Kami Pakai Senjata Nuklir di Ukraina
Akan tetapi, pekan lalu Putin menyampaikan bahwa Moskwa tidak berniat menggunakan senjata nuklir dalam perang Ukraina.
“Kami melihat tidak perlu untuk itu. Tidak ada gunanya, baik politik maupun militer,” ucap Putin.
Biden menjawab dalam sebuah wawancara, jika Putin tidak berniat menggunakan senjata seperti itu, lalu mengapa dia terus membicarakannya.
Baca juga: Uji Coba Bom Nuklir Korea Utara, Dunia Tahan Napas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.