Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Salah Satu Korban Terbesar Terorisme, Terbaru ISIS Serang Kompleks Shahcheragh

Kompas.com - 02/11/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Rilis

JAKARTA, KOMPAS.comIran mengklaim menjadi salah satu korban terbesar dari terorisme sejak negara tersebut mengalami revolusi pada 1979.

Kedutaan Besar Iran di Jakarta melalui rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/11/2022), menyampaikan bahwa sejak revolusi, Iran diguncang oleh berbagai aksi terorisme.

Berbagai kelompok teroris, melalui berbagai aksinya, membunuh lebih dari 17.000 orang dan melukai banyak lainnya di Iran.

Baca juga: Iran Hukum Mati Demonstran atas Tuduhan “Korupsi di Bumi” dalam Satu Kali Sidang

“Sementara itu. Sebagian besar dari pembunuhan ini yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, dilakukan oleh kelompok teroris Mujahedin-e-Khalq Organization (MKO) yang dilindungi serta dibiayai oleh pihak Barat,” klaim Kedutaan Besar Iran di Jakarta dalam rilisnya.

Iran juga mendesak berbagai pemerintah dan organisasi internasional yang tetap bungkam dan menutup mata terhadap aksi-aski terorisme di negara tersebut.

“Hingga menjadikan negara mereka sebagai tempat yang aman bagi kelompok teroris dan menerapkan standar ganda terhadap terorisme, merupakan pihak yang harus bertanggung jawab atas penyeraban kekesarsan dan meluasnya serangan-serangan terorisme di berbagai belahan dunia,” sambung Kedutaan Besar Iran di Jakarta.

Baca juga: Saat Coldplay Mainkan Lagu Protes Iran yang “Terlarang” dalam Konser di Buenos Aires...

Pihak kedutaan menambahkan, dampak negatif terorisme dan pihak-pihak yang mendukung terorisme untuk kepentingan mereka merupakan ancaman nyata untuk dunia.

“Dikarenakan bahaya terorisme tentu tidak terbatas pada negara-negara korban terorisme, melainkan cakupannya akan meluas ke negara-negara lain,” imbuh Kedutaan Besar Iran di Jakarta.

Hal ini membuktikan tanggung jawab internasional semua negara, khususnya organisasi internasional untuk mengambil sikap dan tidak tinggal diam.

Baca juga: Mahasiswa dan Pelajar Iran Tolak Ultimatum, Tetap Gelar Demo, Ratusan Tewas

Serangan ISIS

Pada 26 Oktober, seorang teroris bersenjata menembaki para peziarah dan jemaah setelah memasuki kompleks Haram Suci Shahcheragh di Kota Shiraz, Provinsi Fars, Iran.

Akibat serangan tersebut, sedikitnya 15 orang tewas dan lebih dari 30 lainnya menderita luka-luka. Di antara korban tewas tersebut terdapat wanita dan tiga anak.

Melalui sebuah pernyataan, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teroris tersebut.

“Namun, penyelidikan mengenai afiliasi teroris, kebangsaannya, motif di balik serangan teroris dan masalah kompleks lainnya yang terkait dengan tindakan tersebut serta kemungkinan peran aktor lain sedang berlangsung,” tulis Kedutaan Besar Iran di Jakarta.

Baca juga: Hossein Salami Peringatkan Demonstran Iran: Hari Ini adalah Hari Terakhir Kerusuhan

Buntut dari serangan tersebut, seorang anggota ISIS berhasil dilumpuhkan oleh aparat keamanan Iran dan pelaku kedua sudah ditangkap.

Juru Bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk serangan teroris di kompleks Haram Suci Shahcheragh dan menyatakan simpati kepada keluarga para korban.

Selain itu, pihak berwenang dan pejabat dari berbagai negara dunia termasuk Uni Eropa, Perancis, Mesir, Italia, Bosnia, Venezuela, Jerman, Swedia, dan lain-lain juga mengutuk kejahatan keji ini dan menyerukan pemberantasan terorisme secara global.

Baca juga: Mayat Manusia Ditemukan di Pesawat dari Iran yang Tiba di Jerman

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Rilis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com