Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2022, 08:36 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CNN,AFP,Yonhap

SEOUL, KOMPAS.com – Otoritas Korea Selatan pada Rabu (2/11/2022) mengatakan kepada penduduk di Pulau Ulleungdo berlindung ke bunker setelah Korea Utara menembakkan tiga rudal balistik jarak pendek.

Mengutip informasi dari pejabat Pertahanan Korea Selatan, Kantor berita Yonhap News, melaporkan bahwa sebuah rudal menuju ke arah Pulau Ulleungdo sebelum mendarat di laut lepas.

Pulau Ulleungdo adalah pulau yang terletak kurang lebih 130 km di sebelah timur daratan Korea Selatan.

Baca juga: Korut Luncurkan Rudal, Korsel Keluarkan Peringatan Evakuasi untuk Pulau Ulleungdo

Sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP, sebuah siaran peringatan serangan udara di televisi nasional Korea Selatan mengatakan kepada penduduk di Pulau Ulleungdo untuk mengungsi ke tempat perlindungan bawah tanah terdekat.

CNN memberitakan pada 2019, bahwa Pulau Ulleungdo memiliki penduduk lebih dari 10.000 jiwa.

Karena energi mistiknya, pulau itu dijuluki oleh masyarakat sebagai Pulau Misteri.

Pulau Ulleungdo diyakini terbentuk setelah letusan gunung berapi lebih dari 2,5 juta tahun yang lalu.

"Ulleungdo dikenal sebagai pulau suci di mana energi yang kaya dari tanah dan energi yang jernih dari langit bertemu, dan di mana yin dan yang menikah," jelas Jang Yunhee, pemandu lokal dari Toursungingbong.

Baca juga: Rudal Korea Selatan Gagal Meluncur dan Kebakaran, Warga Panik Mengira Perang Pecah

"Untuk sebagian besar sejarahnya, pulau itu sulit diakses dan tidak berpenghuni, sehingga alam dan ekologi primitif terpelihara dengan baik. Ini telah menambah reputasi spiritual pulau itu," tambahnya.

Antara 1400 dan 1882, Dinasti Chosun Korea mengadopsi "kebijakan pulau kosong" dan memerintahkan penduduk pulau untuk mengevakuasi Ulleungdo karena takut akan invasi Jepang.

Baru pada 1880-an, ketika Jepang mengeklaim Ulleungdo sebagai miliknya, pemerintah Korea menjalankan rencana pemukiman kembali untuk mengisi kembali pulau itu.

Tiba pada 1883, gelombang pertama pemukim mencakup sekitar 54 orang. Jumlah penduduk terus bertambah. Pada 2019, Pulau Ulleungdo disebut memiliki 10.000 lebih penduduk.

Baca juga: Korea Utara Tembakkan Rentetan Artileri ke Zona Penyangga, Ini Dalihnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNN,AFP,Yonhap
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Teka-teki Masa Depan Thaksin Shinawatra Sepulangnya ke Thailand Mulai Terbaca

Teka-teki Masa Depan Thaksin Shinawatra Sepulangnya ke Thailand Mulai Terbaca

Global
Patung Merlion di Singapura Akan Diperbaiki, Tak Bisa untuk Berfoto hingga Desember

Patung Merlion di Singapura Akan Diperbaiki, Tak Bisa untuk Berfoto hingga Desember

Global
Penelitian di Inggris: Infeksi Covid-19 Bikin Sepertiga Pasien Idap Kelainan Organ

Penelitian di Inggris: Infeksi Covid-19 Bikin Sepertiga Pasien Idap Kelainan Organ

Global
[POPULER GLOBAL] Angkatan Laut Rusia Dirudal | Menteri China Hilang Misterius Lagi

[POPULER GLOBAL] Angkatan Laut Rusia Dirudal | Menteri China Hilang Misterius Lagi

Global
Ketegangan Meningkat, India Tangguhkan Layanan Visa bagi Warga Kanada

Ketegangan Meningkat, India Tangguhkan Layanan Visa bagi Warga Kanada

Global
Petugas Bandara Filipina Tertangkap Kamera Telan Uang Curian Rp4,6 Juta

Petugas Bandara Filipina Tertangkap Kamera Telan Uang Curian Rp4,6 Juta

Global
Lagi, Menteri China Hilang Misterius, Kini Giliran Menhan Li Shangfu

Lagi, Menteri China Hilang Misterius, Kini Giliran Menhan Li Shangfu

Global
Rusia Tanggapi Gesekan antara Ukraina dan Sekutu Polandia

Rusia Tanggapi Gesekan antara Ukraina dan Sekutu Polandia

Global
Ukraina Terkini: Rudal Hantam Angkatan Laut Rusia di Crimea

Ukraina Terkini: Rudal Hantam Angkatan Laut Rusia di Crimea

Global
Warga Libya Berseru Pemerintah Harus Disalahkan atas Banjir

Warga Libya Berseru Pemerintah Harus Disalahkan atas Banjir

Global
Gunung Taal Semburkan Asap Vulkanik, Filipina Minta Warga Tetap di Rumah

Gunung Taal Semburkan Asap Vulkanik, Filipina Minta Warga Tetap di Rumah

Global
Malaysia Tangkap WNI Saat Sita Kapal Kargo Bawa Solar 40.000 Liter Tanpa Izin

Malaysia Tangkap WNI Saat Sita Kapal Kargo Bawa Solar 40.000 Liter Tanpa Izin

Global
Politbiro Partai Komunis Korut Bahas Tindak Lanjut Kunjungan Kim Jong Un ke Rusia

Politbiro Partai Komunis Korut Bahas Tindak Lanjut Kunjungan Kim Jong Un ke Rusia

Global
Simpang Siur Hubungan Kanada-India Pascapembunuhan Singh Nijjar

Simpang Siur Hubungan Kanada-India Pascapembunuhan Singh Nijjar

Global
Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia Digerebek, Penduduk Nekat Kabur Turuni Lereng Curam

Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia Digerebek, Penduduk Nekat Kabur Turuni Lereng Curam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com