Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes RI: Sejauh Ini Tak Ada Korban WNI di Tragedi Halloween Itaewon

Kompas.com - 30/10/2022, 09:55 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - KBRI di Seoul pada Minggu (30/10/2022) pagi, mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi Halloween Itaewon.

Indisen desak-desakan dalam perayaan Halloween di gang sempit di ibu kota Korea Selatan pada Sabtu (29/10/2022) itu dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 149 orang, termasuk dua warga negara asing.

"Kami terus memonitor lewat kantor-kantor polisi setempat dan rumah-rumah sakit setempat dan dilaporkan ada dua warga negara asing yang jadi korban dari tragedi Itaewon," kata Duta Besar Gandi Sulistiyanto kepada VOA pada Minggu pagi.

Baca juga: 19 Warga Asing Jadi Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon

"Dari dua warga asing itu, setelah dicek, sementara ini yang kami dapat laporan adalah bukan WNI," tambahnya.

Namun, Gandi memperingatkan bahwa keadaan masih bisa berubah.

"Karena ini korban terus bertambah dari yang luka-luka dan meninggal dunia, kami terus melakukan monitoring dan dari waktu ke waktu akan laporkan kepada publik," jelas dia.

Sementara itu, diberitakan Kantor berita AFP, Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan pada Minggu pagi, melaporkan jumlah korban tewas akibat kecelakaan itu telah meningkat menjadi 151 orang, termasuk 19 orang asing.

Sampaikan duka cita

Gandi, mewakili KBRI di Seoul, juga menyampaikan rasa duka citanya kepada para korban tragedi yang tidak terduga itu.

Baca juga: Tragedi Halloween Itaewon Korea: 151 Tewas, Jenazah Berjejer di Trotoar

Di Korea Selatan terdapat sekitar 35.000 WNI, kebanyakan adalah pekerja migran.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan sedikitnya 149 orang tewas karena berdesak-desakan di Itaewon, Seoul dalam sebuah perayaan Halloween yang dihadiri banyak anak muda pada Sabtu.

Sebanyak 79 orang juga cedera dalam insiden itu, kata para pejabat dalam konferensi pers Minggu (30/10/2022) pagi.

Para pejabat mengatakan kebanyakan korban adalah perempuan muda.

Di kawasan Itaewon ada banyak klub malam dan bar yang sering didatangi ekspatriat dan warga lokal.

Distrik itu dipadati oleh pengunjung yang merayakan Halloween.

Media lokal memperkirakan sekitar 100.000 orang berkumpul untuk merayakan Halloween.

Belum jelas apa yang menjadi penyebab tragedi halloween Itaewon.

Baca juga: Detik-detik Tragedi Halloween Itaewon Korea: 100.000 Orang Padati Gang Sempit, 149 Tewas, Puluhan Terinjak-injak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com