Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris Mengundurkan Diri, Ini Deretan Kesalahan Liz Truss

Kompas.com - 21/10/2022, 20:05 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Namun, masih ada secercah harapan bagi Truss.

Beberapa anggota parlemen terlihat gamang untuk menjatuhkan perdana menteri tanpa memiliki sosok kandidat yang bisa mempersatukan untuk menggantikannya.

Mereka khawatir hal itu akan berarti lebih banyak kekacauan, yang tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun.

Beberapa kritikus di kalangan dalam perdana menteri meminta semua pihak berhati-hati.

Baca juga: Profil Rishi Sunak yang Digadang-gadang Jadi PM Inggris Gantikan Liz Truss

Seperti yang dikatakan seorang tokoh senior kepada BBC, masa depan Truss mungkin ditentukan oleh apa yang tidak dapat dilakukan lawan-lawannya pada tahap ini.

Tapi yang terjadi selanjutnya adalah penghinaan yang lebih besar.

Pada hari Senin (17/10/2022), Hunt mengambil kendali dan membatalkan rencana ekonomi yang digagas Truss.

Perdana menteri secara luas diejek karena tidak berbicara sendiri di Parlemen. Dia menghindari cecaran pertanyaan dari pemimpin Partai Buruh, lalu duduk di samping menteri keuangan, saat dia membatalkan rencana ekonominya.

Beberapa hari kemudian, menteri dalam negeri mengundurkan diri--tetapi melancarkan serangan keras terhadap perdana menteri dan programnya.

Ada masalah yang muncul di sisi kubu kanan partai, yang bersuara sangat keras terhadap Truss selama musim panas.

Namun cecaran kepada perdana menteri di parlemen berakhir tanpa bencana, memberi Truss setidaknya beberapa jam lagi.

Pertahanan terakhir bagi para anggota parlemen dari kubu Konservatif adalah kekacauan atas pemungutan suara untuk melarang fracking.

Anggota parlemen diberitahu bahwa itu adalah mosi tidak percaya--bahwa dengan tidak memilih mendukung kebijakan pemerintah, mereka mengatakan bahwa mereka tidak ingin itu berlanjut.

Kemudian mereka diberitahu bahwa mereka yang memberontak akan dikenai sanksi disiplin.

Itu semua berarti bahwa pada Kamis (20/10/2022) pagi, posisi Partai Konservatif telah berbalik dengan tegas.

Ketika perdana menteri memanggil Sir Graham Brady, ketua Komite Partai Konservatif 1922, untuk menguji suasana partai, semuanya sudah berakhir.

Era ekonomi baru telah berakhir. Dua puluh empat jam setelah berujar dia adalah petarung, dia memilih mengundurkan diri. Truss telah gagal, rencana "big bang"-nya berantakan.

Kekacauan politik telah menjadi penanda masa jabatan Truss di kantor perdana menteri. Tapi itu juga membantu untuk menentukan apa yang terjadi pada tahun 2022.

Dalam waktu kurang dari satu tahun, ada empat menteri keuangan, dan minggu depan akan ada tiga perdana menteri.

Kubu Konservatif sekarang harus memilih pemimpin yang menurut mereka dapat membawa stabilitas. Siapapun itu pasti ingin bertahan lebih lama dari sosok Truss.

Baca juga: PM Inggris Liz Truss Mundur, Boris Johnson Diperkirakan Akan Calonkan Diri Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com