Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris Mengundurkan Diri, Ini Deretan Kesalahan Liz Truss

Kompas.com - 21/10/2022, 20:05 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Kubu Libertarian ekonomi memiliki kesempatan dan mereka bertekad untuk mengambilnya.

Seseorang berkata, "Sesuatu yang berbeda dan berani perlu dilakukan."

Para pembantu Truss meyakini pasar akan memberikan ruang bagi negara untuk merestrukturisasi ekonomi.

Tetapi dalam beberapa hari kemudian, jelas sudah bahwa mereka salah dan roda eksperimen ekonomi mereka mulai menggelinding tak terkendali.

Ada beberapa rincian tentang bagaimana pemerintah akan mendanai paket ekonomi tersebut, yang membuat pasar keuangan terguncang, membuat mata uang poundsterling terjungkal, dan memaksa Bank of England untuk menyelamatkan dana pensiun.

Anggota parlemen dari kubu Konservatif mulai panik. Dalam waktu 72 jam dari peluncuran mini-budget, banyak yang menjelaskan bahwa mereka tidak nyaman.

Mereka kemudian berbicara atas nama pribadi tentang tindak tanduk pemerintah yang dianggap memprovokasi krisis politik.

Selama beberapa pekan, krisis terus meningkat sampai puncaknya yang terjadi di acara konferensi Partai Konservatif di Birmingham.

Pada saat Truss tiba, terlihat jelas ada pemberontakan yang signifikan terhadap keputusan menghapus tarif pajak tertinggi.

Di bawah tekanan dari anggota parlemen, Truss tak berdaya.

Pada hari yang sama, dia mengatakan kepada BBC bahwa dia tidak akan berubah pikiran--tapi nyatanya dia mengubah keputusan. Dia mengirim menteri keuangan untuk menjelaskan keputusan tersebut.

Baca juga: PM Inggris Liz Truss Mundur Dapat Pensiun Rp 2 Miliar Seumur Hidup, Baru Menjabat 45 Hari

Situasi yang berbalik ini seharusnya menunjukkan bahwa Truss mendengarkan masukan dari publik.

Dia meyakini, perubahan keputusan ini akan meredam para anggota parlemen yang memberontak.

Tapi yang terjadi justru sebaliknya; para pemberontak itu mencium bau anyir darah.

"Rasanya seperti hari-hari terakhir Roma," kata seorang mantan menteri.

Selama beberapa minggu berikutnya, otoritas Truss runtuh sepenuhnya.

Jeremy Hunt mengenyahkan sebagian besar rencana ekonomi Truss.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Jeremy Hunt mengenyahkan sebagian besar rencana ekonomi Truss.
Dia memecat menteri keuangannya dan membatalkan rencana menekan pajak perusahaan. Dia menunjuk Jeremy Hunt untuk memimpin Departemen Keuangan--sosok yang mendukung langkah Sunak.

Hunt memutuskan pada Sabtu (15/10/2022) bahwa seluruh strategi ekonomi harus dibatalkan dan mengatakan usulan itu kepada perdana menteri pada hari berikutnya. Tersudutkan oleh berbagai peristiwa, Truss tidak punya banyak pilihan selain menyetujuinya.

"Jeremy Hunt adalah perdana menteri de facto," kata seorang anggota parlemen, berbicara mewakili banyak orang. "Saya tidak melihat apa peranan penting Truss," imbuh yang lain.

Pada hari Minggu (16/10/2022), roda sudah bergerak untuk mengakhiri jabatan Perdana Menteri Truss.

BBC menghubungi banyak anggota parlemen dan suasana menjadi gelap. Tidak ada yang memperkirakan bahwa posisi Truss bisa dipertahankan.

Seorang loyalis Truss berkata: "Kami telah kalah".

Seorang tokoh senior partai menambahkan ketika suasana berubah: "Orang-orang tahu bahwa ini sudah berakhir. Ini adalah pertanyaan tentang bagaimana dan kapan."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com