Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giorgia Meloni Bakal Jadi PM Wanita Pertama di Italia

Kompas.com - 21/10/2022, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ROMA, KOMPAS.com – Pemimpin Partai Brothers of Italy Giorgia Meloni bertemu Presiden Italia Sergio Mattarella pada Jumat (21/10/2022) untuk membahas pembentukan pemerintahan baru.

Meloni akan menjadi Perdana Menteri Italia wanita pertama setelah koalisi haluan sayap kanannya memenangi pemilu, sebagaimana dilansir Reuters.

Meloni memasuki Istana Presiden Itali didampingi pemimpin Partai Lega Matteo Salvini dan pendiri Partai Forza Italia Silvio Berlusconi.

Baca juga: Mantan PM Italia Berlusconi Mengaku Bertukar Surat Manis dengan Putin

“Kami siap memberi Italia pemerintah yang menangani urgensi dan tantangan zaman kita dengan pemahaman dan kompetensi,” tulis Meloni di Facebook, Kamis (20/10/2022).

Koalisi sayap kanan memenangi pemilu yang digelar pada 25 September, di mana Partai Fratelli d'Italia mendapat suara terbanyak.

Oleh karenanya, Fratelli d'Italia berada di tempat terdepan untuk mengamankan kursi Perdana Menteri Italia.

Meloni dapat memaparkan usulan calon para menteri di jajaran kabinetnya di hadapan Mattarella. Dan jika sang presiden setuju, para menteri dapat dilantik pada akhir pekan.

Baca juga: Italia Bersiap Dipimpin Pemerintahan Sayap Kanan Pertama sejak Perang Dunia II, Apa Dampaknya?

Pemerintahan baru di Italia saat ini menghadapi serangkaian tantangan yang menakutkan seperti ancaman jurang resesi, tagihan energi yang meningkat, dan perang Ukraina.

Di satu sisi, menyusun kabinet baru sudah menjadi gejolak di dalam tubuh koalisi. Berlusconi bahkan berulang kali merusak otoritas Meloni sejak pemilu digelar.

Dalam sebuah catatan yang dia tinggalkan di depan publik di parlemen pekan lalu, Berlusconi menulis bahwa Meloni orang yang sombong, mendominasi, arogan, dan ofensif.

Berlusconi juga sempat memicu kecaman pada pekan ini ketika dia mengatakan kepada anggota parlemennya bahwa dia menyalahkan Ukraina atas perang dengan Rusia.

Baca juga: Pemilu Italia: Arti Kemenangan Koalisi Kanan-Tengah Giorgia Meloni

Dia juga mengungkapkan bahwa dia telah bertukar surat dan hadiah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Di sisi lain, Meloni membalas dengan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pemerintahannya akan sangat pro-NATO dan pro-Eropa.

“Siapa pun yang tidak setuju dengan landasan ini tidak dapat menjadi bagian dari pemerintah,” kata Meloni.

Tangan kanan Berlusconi di Forza Italia, Antonio Tajani, kemungkinan bakal menjadi Menteri Luar Negeri Italia.

Dia terbang ke Brussel pada Kamis untuk melakukan pembicaraan dengan sekutu Uni Eropa dan meyakinkan mereka bahwa partainya mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Italia Tawarkan Rp 222 Juta untuk Orang yang Mau Pindah ke Pulau Terbesar Kedua di Mediterania Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com