Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky Mendebat Usul Kontroversial Elon Musk tentang Perdamaian Ukraina

Kompas.com - 04/10/2022, 12:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Miliarder AS Elon Musk terlibat dalam pertengkaran media sosial dengan pejabat Ukraina, termasuk Presiden Volodymyr Zelensky pada hari Senin (3/10/2022) atas idenya untuk mengakhiri invasi Rusia.

Dilansir AFP, Musk memicu kontroversi di Twitter dengan mengusulkan kesepakatan damai yang melibatkan pelaksanaan kembali referendum aneksasi pengawasan PBB di wilayah Ukraina yang diduduki Moskqa.

Musk menyarankan agar Ukraina mengakui kedaulatan Rusia atas semenanjung Crimea dan memberi Ukraina status netral.

Baca juga: Starlink Elon Musk Disebut Tak Efektif Dipakai di Iran

Pendiri Tesla dan SpaceX membuat jajak pendapat untuk memungkinkan lebih dari 107 juta pengikutnya memilih ide tersebut.

Zelensky menanggapi dengan jajak pendapat Twitter-nya sendiri, menanyakan: "@elonmusk mana yang lebih Anda sukai?" dengan opsi "Orang yang mendukung Ukraina" dan "Orang yang mendukung Rusia".

Duta Besar Kyiv untuk Jerman Andriy Melnyk menjawab dengan blak-blakan: "Tanggapan saya yang sangat diplomatis (kepada Musk) adalah (dia) tersesat."

Pembantu presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak menyarankan "rencana perdamaian yang lebih baik" di mana Ukraina mengambil kembali wilayahnya termasuk Crimea, Rusia demiliterisasi dan denuklirisasi dan dianggap "penjahat perang" serta menghadapi pengadilan internasional.

Baca juga: Tidak Beli Manchester United, Elon Musk: Hanya Guyonan Lawas

Musk kemudian mengatakan Moskwa dapat mengumumkan mobilisasi penuh, yang mengarah ke "perang penuh", di mana "kematian di kedua belah pihak akan menghancurkan" mengingat populasi Rusia yang jauh lebih besar.

"Kemenangan Ukraina tidak mungkin terjadi dalam perang total. Jika Anda peduli dengan rakyat Ukraina, carilah perdamaian," tulisnya di Twitter.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta Ukraina untuk menghentikan permusuhan dan bernegosiasi setelah memerintahkan mobilisasi parsial untuk memperkuat pasukannya dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir.

Baca juga: Korea Utara Dukung Rusia Caplok Wilayah Ukraina, Tuduh AS seperti Gangster di PBB

Zelensky mengatakan dia tidak akan pernah bernegosiasi dengan Rusia selama Putin tetap menjadi pemimpinnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com