Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Disorot Media Asing dari Berbagai Negara

Kompas.com - 02/10/2022, 07:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang ramai disorot media asing dari berbagai negara.

Sudut pandang berita yang disajikan ada beragam.

Ada yang menekankan pada kabar Liga 1 Indonesia telah ditangguhkan sebagai buntut kerusuhan suporter di Kanjuruhan. Ada juga yang menekankan pada jumlah korban tewas suporter lebih dari 120 orang.

Baca juga: Media Asing: Belasan Pejabat Senior Indonesia Jadi Target Software Mata-mata Israel, termasuk Airlangga Hartarto

Misalnya, Channel NewsAsia (CNA) pada Minggu (2/10/2022) pagi menerbitkan artikel berjudul “Indonesia top league suspended for a week after riots” di situs web mereka.

Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa PT Liga Indonesia Baru telah menangguhkan pertandingan selama seminggu menyusul terjadinya kerusuhan setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022).

Selang beberapa saat, media asing yang berbasis di Singapura tersebut menerbitkan artikel berjudul "More than 120 killed after riot at football match in Indonesia: Police".

Dalam artikel itu, diungkap bahwa menurut Kapolda Jawa Timur ada 127 orang tewas dan 180 luka-luka setelah massa berdesak-desakan selama kerusuhan massa di pertandingan sepak bola.

Surat kabar berbahasa Inggris di Malaysia, The Star, juga memberitakan kerusuhan suporter di Malang.

Baca juga: Bicara ke Media Asing, Jokowi Pertimbangkan Beli Minyak Rusia

Pada Minggu pagi, The Star menerbitkan artikel berjudul "Soccer-Indonesia top league suspended for a week after riots" di situs web mereka.

Tak hanya media di negara tetangga, beberapa media asing yang berbasis di Eropa dan Amerika juga turut memberitakan kerusuhan suporter di Kanjuruhan.

Surat kabar Inggris yang dimiliki kelompok Guardian Media Group, The Guardian, pada Minggu dini hari menerbitkan artikel berjudul "More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match" di situs web mereka.

Dalam artikel itu, disebutkan bahwa lebih dari 120 penggemar sepak bola dilaporkan tewas setelah kekacauan dan kekerasan meletus seusai pertandingan sepak bola liga Indonesia.

“Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, mengatakan lebih dari 120 orang meninggal dunia. Para pejabat masih mengumpulkan jumlah korban yang terluka,” tulis The Guardian.

Singgung penggunaan gas air mata

Media asal Inggris lainnya, Mirror, juga terpantau ikut memberitakan kerusuhan suporter di Indonesia kali ini.

Pada Sabtu malam, Mirror menerbitkan artikel berjudul “127 football fans killed in mass riot involving tear gas as league suspended” di situs web mereka.

Baca juga: Harga BBM Naik di Indonesia Disorot Media Asing: Ada Risiko Protes Massal

Dalam artikel ini, ditekankan bahwa ada 127 suporter sepak bola di Indonesia yang tewas dalam kerusuhan massal yang melibatkan gas air mata.

Media asing yang bermarkas di New York, Foxsports, juga ikut memberitakan insiden kerusuhan suporter di Kanjuruhan, Malang.

Dalam artikel berjudul “More than 100 people dead, league suspended as football riot ends in disaster”, Foxsports mengungkap lebih dari 100 penggemar sepak bola dilaporkan tewas setelah terjadi kerusuhan pada pertandingan sepak bola Liga 1 Indonesia antara Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan.

“Persebaya menang 3-2 atas rival mereka Arema di Derby Jawa Timur, mendorong sejumlah besar pendukung menyerbu lapangan setelah peluit penuh waktu,” tulis Foxsports.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com