Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-220 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Janji Rebut Kembali Lebih Banyak Wilayah, Putin Disarankan Gunakan Nuklir

Kompas.com - 02/10/2022, 06:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, MOSKWA, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang “mewarnai” perang Rusia-Ukraina hari ke-220 pada Sabtu (1/10/2022).

Ini termasuk, Presiden Ukraina Zelensky mengeluarkan pernyataan bahwa dia berjanji dapat merebut kembali lebih banyak wilayah Donbass, Ukraina timur dari pasukan Rusia.

Di sisi lain, pada hari itu, pasukan Chechnya mengeluarkan saran kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir hasil rendah.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-219 Serangan Rusia ke Ukraina, Putin Teken Perjanjian Caplok 4 Wilayah Ukraina, Konvoi Mobil Sipil di Zaporizhzhia Diserang

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-220 yang dapat Anda simak:

1. Zelensky janji rebut kembali lebih banyak wilayah Ukraina timur dalam sepekan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu berjanji untuk merebut kembali lebih banyak wilayah di wilayah Donbas dari pasukan Rusia.

"Sepanjang minggu ini, lebih banyak bendera Ukraina telah dikibarkan di Donbass. Akan ada lebih banyak lagi dalam seminggu ke depan," katanya dalam pidato malamnya, dikutip dari AFP.

Zelensky mengatakan kepada warga Rusia bahwa mereka akan "dibunuh satu per satu" selama Presiden Vladimir Putin tetap berkuasa.

"Sampai Anda semua menyelesaikan masalah dengan orang yang memulai semuanya, yang memulai perang tidak masuk akal melawan Ukraina ini, Anda akan terbunuh satu per satu," katanya.

Dia menyebut perang itu sebagai kesalahan bersejarah bagi Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-218 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Agendakan Pencaplokan 4 Wilayah Ukraina 30 September, Titik Kebocoran Pipa Nord Stream Bertambah

2. Pemimpin Chechnya: Rusia harus menggunakan senjata nuklir hasil rendah di Ukraina

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan pada Sabtu bahwa Rusia harus mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir hasil rendah setelah pasukan Moskwa dipaksa keluar dari kota penting di Ukraina timur.

"Menurut pendapat pribadi saya, tindakan yang lebih drastis harus diambil, hingga deklarasi darurat militer di daerah perbatasan dan penggunaan senjata nuklir berdaya rendah," kata Kadyrov di saluran Telegramnya.

Dia mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk nepotisme di tentara dan menyebut Kolonel Jenderal Alexander Lapin, yang bertanggung jawab atas pasukan Rusia yang bertempur di wilayah itu "biasa-biasa saja".

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-217 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa Segera Aneksasi 4 Wilayah Ukraina, Pertempuran Donetsk Berlanjut

3. Pasukan Ukraina memasuki Lyman, kota kunci di Donetsk

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Sabtu bahwa pasukannya telah "memasuki" kota utama Lyman di wilayah Donetsk, Ukraina timur yang dicaplok Rusia sehari sebelumnya.

"Pasukan Serangan Udara Ukraina memasuki Lyman, wilayah Donetsk," kata Kementerian itu di Twitter, memposting video tentara yang mengangkat bendera kuning dan biru Ukraina di dekat tanda dengan nama kota.

Lyman terletak di utara Donetsk, yang dicaplok Moskow meskipun hanya menguasai sebagian wilayah.

Halaman:
Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com