Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kampung Terpencil Dijuluki Desa YouTube, Mayoritas Penduduknya Content Creator

Kompas.com - 01/10/2022, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com – Tulsi, sebuah desa kecil di Negara Bagian Chhattisgarh, India, disebut sebagai Desa YouTube karena mayoritas penduduknya bekerja sebagai content creator untuk mencari nafkah.

Sebanyak sepertiga dari sekitar 3.000 pendududk Desa Tulsi secara aktif membuat video dan mengunggahnya di YouTube untuk mendapatkan penghasilan.

Dulunya, para content creator ini bekerja sebagai petani, sebagaimana dilansir Oddity Central, Sabtu (1/10/2022).

Baca juga: Rusia Akan Usir Wartawan Negara Barat Jika Briefing Diblokir YouTube

Suatu saat, para petani ini mendengar bahwa beberapa rekan mereka yang membuat video dan mengunggahnya di Youtube mendapatkan penghasilan lebih besar, bahkan tiga kali lipat, dari pendapatan mereka.

Akhirnya, mereka banting setir dan meninggalkan pekerjaannya sebagai petani untuk ikut menjadi content creator.

Kisah Tulsi menjadi Desa YouTube India dimulai dari sepasang sahabat, masing-masing bernama Gyanendra Shukla dan Jai Verma.

Shukla awalnya bekerja sebagai network engineer sedangkan Verma bekerja sebagai guru.

Baca juga: Daftar Pemimpin Dunia Terpopuler 2022 di YouTube, Jokowi Ungguli Biden

Keduanya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan beralih menjadi pembuat konten video.

Tak lama kemudian, keduanya mulai mendapatkan cukup banyak uang dari pekerjaan baru mereka, dan kabar keberhasilan mereka menyebar ke seluruh desa.

Kabar tersebut menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak Shukla dan Verma.

“Saya bekerja di SBI sebelumnya, sebagai network engineer. Kantor saya memiliki internet berkecepatan tinggi dan saya biasa menonton video YouTube di sana,” kata Shukla kepada kantor berita ANI.

Baca juga: Parlemen Rusia Tuding YouTube Blokir Salurannya

“Saya suka film. Pada 2011-2012, versi baru YouTube diluncurkan. Saat itu, hanya sangat sedikit saluran di YouTube. Saya tidak puas dengan pekerjaan saya. Jadi saya meninggalkan pekerjaan dan mulai dengan YouTube,” sambung Shukla.

Kini, sekitar sepertiga dari penduduk desa menjadi content creator. Dan paltform untuk mereka berkarya tidak hanya di YouTube, melainkan juga di TikTok atau Instagram.

Content creator termuda di Desa Tulsi berusia 15 tahun sedangkan yang paling tua adalah wanita lanjut usia (lansia) berumur 85 tahun.

Baca juga: YouTube Dituduh Lakukan Tindakan Sensor dan Blokir di Rusia

Sudah ada 40 atau lebih saluran yang berbasis di Desa Tulsi.

Tema yang diangkat saluran-saluran tersebut sangat beragam dari komedi, musik, hingga pendidikan.

Salah satu kanal paling populer dari Desa Tulis memiliki lebih dari 100.000 pelanggan di YouTube.

Baca juga: YouTube Blokir Media yang Didanai Pemerintah Rusia di Seluruh Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com