Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta dan Temuan dari Kematian Mahsa Amini Menurut Kedubes Iran di Indonesia

Kompas.com - 30/09/2022, 20:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Iran di Indonesia turut menanggapi kasus kematian Mahsa Amini yang berujung demonstrasi di puluhan kota negara tersebut.

Mahsa Amini (22) meninggal setelah ditahan polisi moral Iran ketika sedang berkendara dengan keluarganya. Ia disebut mengenakan jilbab secara tidak pantas, dan sempat koma tiga hari ketika dirawat di rumah sakit.

Demo Iran sejauh ini telah menewaskan 83 orang, tetapi penyebab pasti kematian Mahsa Amini belum terkonfirmasi.

Baca juga: Pengakuan Keluarga Mahsa Amini: Dia Disiksa dan Dihina Sebelum Meninggal

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Jumat (30/9/2022), Kedubes Iran membeberkan 10 fakta dan temuan terkini dari kematian Mahsa Amini.

1. Pembentukan tim investigasi

Presiden terpilih baru Iran Ebrahim Raisi melambai pada akhir konferensi persnya di Teheran, Iran, Senin, 21 Juni 2021. AP PHOTO/VAHID SALEMI Presiden terpilih baru Iran Ebrahim Raisi melambai pada akhir konferensi persnya di Teheran, Iran, Senin, 21 Juni 2021.
Setelah meninggalnya Mahsa Amini, beberapa tim investigasi dan pencari fakta khusus dibentuk untuk mengklarifikasi semua aspek insiden ini dan menemukan kebenaran.

Tim-tim tersebut dibentuk dari berbagai badan dan lembaga di Iran, antara lain:

  • Tim investigasi yang dibentuk oleh Menteri Dalam Negeri sesuai Perintah Presiden.
  • Tim penyelidikan yang dibentuk oleh Jaksa Agung Kota Teheran.
  • Tim penyelidikan lain yang dibentuk oleh Badan Administrasi Kehakiman Provinsi Teheran.
  • Tim penyidik yang terdiri dari para ahli yang dibentuk Badan Kepolisian Forensik.
  • Tim pencari fakta yang dibentuk oleh Parlemen Republik Islam Iran.

2. Cara kerja tim investigasi

Tim-tim investigasi ini bekerja sesuai misi dan tujuan masing-masing untuk menghasilkan penyelidikan yang cepat, adil, tidak memihak, efektif, dan independen atas insiden kematian Mahsa Amini.

Cara kerjanya termasuk melakukan penelitian lapangan dan eksperimen ilmiah, meninjau catatan medis, memintai keterangan orang-orang dan pihak-pihak yang relevan, serta meninjau rekaman CCTV.

Hasil investigasi dan pencarian fakta oleh tim-tim tersebut secara terpisah akan diserahkan kepada otoritas kehakiman Iran.

3. Perintah para pejabat Iran

Berbagai pejabat Republik Islam Iran juga mengeluarkan perintah dan instruksi agar lembaga-lembaga terkait menindaklanjuti peristiwa ini secara akurat, cepat, dan transparan.

  • Yang Mulia Dr Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran, melalui saluran telepon menyatakan belasungkawa dan simpati kepada keluarga Mahsa Amini, dan menegaskan bahwa ia menugaskan badan-badan terkait di Iran untuk segera menyelidiki kejadian ini.
  • Lebih lanjut, Presiden Raisi memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk segera melakukan investigasi yang tepat dan akurat mengenai penyebab insiden meninggalnya Mahsa Amini.
  • Yang Mulia Mohseni Eje’i, Kepala Kekuasaan Yudikatif Republik Islam, meminta agar jajarannya menindaklanjuti peristiwa ini dengan cermat.
  • Yang Mulia Eje’i menugaskan Badan Kepolisian Forensik Iran untuk menyelidiki sebab kematian Mahsa Amini secara hati-hati dan teliti. Ia juga memerintahkan otoritas kehakiman melakukan penyelidikan menyeluruh dan mendalami seluruh CCTV umum dan pribadi pada lokasi kejadian.

Baca juga:

4. Kesimpulan dini media Barat

Demo Iran pecah di jalan-jalan ibu kota Teheran pada Rabu (21/9/2022) atas kematian Mahsa Amini, yang tewas setelah ditahan polisi karena disebut mengenakan jilbab secara tidak pantas.AFP Demo Iran pecah di jalan-jalan ibu kota Teheran pada Rabu (21/9/2022) atas kematian Mahsa Amini, yang tewas setelah ditahan polisi karena disebut mengenakan jilbab secara tidak pantas.
Dalam berbagai pemberitaan media-media barat maupun pernyataan Penjabat Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, disampaikan tuduhan bahwa Mahsa Amini diserang dan dipukuli di kepala.

Menurut Kedubes Iran, kesimpulan seperti ini terlalu dini untuk disampaikan mengingat investigasi dan penyelidikan masih berlangsung.

"Kesimpulan yang dituduhkan oleh mereka merupakan sebuah tindakan provokatif dan tidak beralasan," kata Kedubes Iran di Indonesia dalam siaran pers.

5. Bukti kematian Mahsa Amini sejauh ini

Menurut Direktur Jenderal Badan Kepolisian Forensik Provinsi Teheran, penyelidikan terkait penyebab kematian Mahsa Amini memerlukan bukti yang kuat dan terperinci,.

Hingga saat ini, satu-satunya dokumentasi medis yang dapat dikutip adalah satu kasus rawat inap untuk operasi otak di Teheran pada 2007 ketika Mahsa Amini berusia 8 tahun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com