Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2022, 22:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina mengatakan pada Selasa (27/9/2022) bahwa kebocoran pipa gas Nord Stream 1 kemungkinan adalah hasil dari "serangan teroris" yang dilakukan oleh Rusia.

Nord Stream 1 adalah sistem jaringan pipa gas alam lepas pantai yang membentang di bawah Laut Baltik dari Rusia ke Jerman.

"'Kebocoran gas' skala besar dari Nord Stream 1 tidak lebih dari serangan teroris yang direncanakan oleh Rusia dan tindakan agresi terhadap UE," kata penasihat Presiden Ukraina, Mikhaylo Podolyak di Twitter, dikutip dari AFP.

Baca juga: Pipa Gas Nord Stream 1 Rusia-Jerman Bocor di Laut Baltik

Podolyak menuduh Rusia berusaha menggoyahkan situasi ekonomi di Eropa dan menyebabkan kepanikan sebelum musim dingin.

Pihak berwenang Skandinavia sebelumnya mengatakan pada Selasa bahwa dua kebocoran telah diidentifikasi pada pipa gas Nord Stream 1 di Laut Baltik.

Satu kebocoran diidentifikasi di zona ekonomi Denmark, sementara lainnya di zona ekonomi Swedia.

Temuan pipa gas Nord Stream 1 bocor terjadi hanya berselang beberapa jam setelah penurunan tekanan dilaporkan di Nord Stream 2.

Lembaga seismologi Swedia mengatakan kepada AFP bahwa dua ledakan bawah air terekam sebelum ditemukannya kebocoran gas.

Sementara itu, Kremlin sebelumnya pada Selasa mengaku "sangat prihatin" tentang kebocoran gas dan tidak mengesampingkan bahwa itu bisa menjadi tindakan sabotase.

Baca juga:

Jaringan pipa Nord Stream telah menjadi pusat ketegangan geopolitik dalam beberapa bulan terakhir karena Rusia memotong pasokan gas ke Eropa sebagai pembalasan terhadap sanksi Barat menyusul invasinya ke Ukraina.

Dibangun paralel dengan pipa Nord Stream 1, Nord Stream 2 dimaksudkan untuk menggandakan kapasitas impor gas Rusia ke Jerman.

Tetapi Berlin memblokir Nord Stream 2 yang baru selesai pada hari-hari sebelum perang di Ukraina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cara Penambang 'Lubang Tikus' di India Bebaskan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan

Cara Penambang "Lubang Tikus" di India Bebaskan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan

Global
Ukraina Sebut Rusia Eksekusi Tentara yang Akan Menyerah di Avdiivka

Ukraina Sebut Rusia Eksekusi Tentara yang Akan Menyerah di Avdiivka

Global
Ukraina Jatuhkan 10 dari 12 Drone Shahed yang Diterbangkan Rusia

Ukraina Jatuhkan 10 dari 12 Drone Shahed yang Diterbangkan Rusia

Global
Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Global
Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Global
Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Global
Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Global
Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Global
Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Global
Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Global
Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Global
Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Global
Wapres AS: Terlalu Banyak Warga Palestina Tak Bersalah Terbunuh di Gaza

Wapres AS: Terlalu Banyak Warga Palestina Tak Bersalah Terbunuh di Gaza

Global
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Warga Mengungsi karena Khawatir Tsunami

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Warga Mengungsi karena Khawatir Tsunami

Global
[UNIK GLOBAL] Perkara Kopi Joss di Malaysia | Hidup 50 Tahun Tanpa Makan

[UNIK GLOBAL] Perkara Kopi Joss di Malaysia | Hidup 50 Tahun Tanpa Makan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com