Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2022, 11:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber RTL

TEHERAN, KOMPAS.com - Direktur Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Oslo menyerukan kepada masyarakat internasional segera mengatasi kekerasan aparat pada pengunjuk rasa di Iran yang situasinya kian gawat.

"Kita harus tegas dan bersatu mengambil langkah-langkah praktis untuk menghentikan pembunuhan dan penyiksaan para pengunjuk rasa," kata Mahmood Amiry-Moghaddam.

Rekaman video dan sertifikat kematian yang diperoleh IHR menunjukkan bahwa "amunisi langsung ditembakkan ke pengunjuk rasa," tuduhnya.

Baca juga: Lebih dari 75 Orang Dilaporkan Tewas dalam Kerusuhan Iran, 1.200 Ditangkap

Dilansir dari RTL, polisi anti huru hara Iran dengan pelindung tubuh hitam telah memukuli pengunjuk rasa dengan pentungan dalam pertempuran jalanan.

Mahasiswa pun telah merobohkan gambar besar pemimpin tertinggi dan pendahulunya Ayatollah Ruhollah Khomeini, dalam rekaman video baru-baru ini yang diterbitkan AFP.

Amnesty International pada hari Senin melaporkan bahwa Hadis Najafi, seorang pengunjuk rasa berusia 22 tahun, tewas pada 21 September di Karaj.

"Pasukan keamanan menembakkan tembakan ke arahnya dari jarak dekat, mengenai wajah, leher dan dada," kata kelompok hak asasi itu, menguatkan versi di media sosial sebelumnya.

Baca juga: UPDATE Demo Iran Kematian Mahsa Amini, 76 Orang Tewas

Para pengunjuk rasa telah melemparkan batu, membakar mobil polisi dan membakar gedung-gedung publik.

Pihak berwenang mengatakan sekitar 450 orang telah ditangkap di provinsi Mazandaran utara, di atas lebih dari 700 yang dilaporkan Sabtu di negara tetangga Gilan, bersama dengan lusinan di beberapa daerah lain.

Dua puluh jurnalis termasuk di antara mereka yang ditangkap, menurut Komite Perlindungan Jurnalis.

Baca juga: Hadis Najafi Tewas Ditembak 6 Peluru Saat Demo Iran Tak Pakai Jilbab

"Para perusuh telah menyerang gedung-gedung pemerintah dan merusak properti publik," kata kepala jaksa Mazandaran Mohammad Karimi kepada kantor berita resmi IRNA, menuduh bahwa mereka dikendalikan oleh "agen anti-revolusioner asing".

Polisi Teheran telah dikerahkan "24 jam sehari" dan banyak yang belum tidur, kata kepala kehakiman Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei.

Dia berterima kasih kepada petugas yang kelelahan dan kepala polisi ibu kota selama kunjungan ke markas, dalam sebuah video yang diposting oleh Mizan Online .

Baca juga: Elon Musk Aktifkan Starlink di Iran, Setelah Demo Kematian Mahsa Amini

Ejei sebelumnya menekankan "perlunya tindakan tegas tanpa keringanan hukuman" terhadap para penghasut protes.

Tetapi seorang ulama Syiah yang kuat yang telah lama bersekutu dengan pendirian ultra-konservatif negara itu mendesak pihak berwenang untuk mengambil langkah yang lebih lembut.

“Para pemimpin harus mendengarkan tuntutan rakyat, menyelesaikan masalah mereka dan menunjukkan kepekaan terhadap hak-hak mereka,” kata Grand Ayatollah Hossein Nouri Hamedani pada Minggu (25/9/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber RTL

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com