Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heru Margianto
Managing Editor Kompas.com

Wartawan Kompas.com. Meminati isu-isu politik dan keberagaman. Penikmat bintang-bintang di langit malam. 

Kenapa Konferensi ITU 2022 di Rumania Penting bagi Indonesia?

Kompas.com - 27/09/2022, 05:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MASYARAKAT dunia percaya bahwa akses internet akan membuat kehidupan umat manusia di planet ini menjadi lebih baik.

Sebab, jaringan internet membuka ruang bagi semua orang mendapatkan kesempatan yang sama mengakses sumber-sumber ekonomi, pendidikan, kesehatan, informasi, dan aneka kebutuhan hidup lainnya.

Dengan internet, semua usaha kecil di pelosok bumi dapat mengakses pasar di seluruh dunia. Jaringan internet juga membuka akses bagi siswa-siswa di daerah terpencil mendapat sumber pembelajaran yang sama dengan siswa di daerah perkotaan.

Internet juga memberi kesempatan kepada semua orang di daerah terpinggir dengan jaringan insfrastruktur yang buruk untuk mendapatkan layanan kesetahan digital. Mereka bisa berkonsultasi secara online dengan dokter-dokter yang secara fisik tidak dapat mereka jangkau.

Demikian pula, internet merupakan sumber informasi tempat semua orang di segala penjuru dunia dapat belajar banyak hal.

Tak kalah penting, internet juga merupakan ruang bagi kebebasan berpendapat bagi setiap orang yang haknya dijamin di negara demokrasi.

Oleh karena itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan target: setiap orang di muka bumi harus sudah terhubung dengan internet pada 2030. Ini merupakan kerja besar dari semua pemangku kepentingan (stakeholder) di seluruh dunia.

Organisasi PBB yang mengemban tugas ini adalah International Telecommunitcation Union (ITU). ITU merupakan badan khusus PBB yang lingkup kerjanya mencakup semua hal yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.

ITU kini beranggotakan 193 negara dan bekerja sama dengan lebih dari 800 perusahaan teknologi, badan industri, dan institusi akademik untuk mengembangkan standar dan rekomendasi internasional untuk memastikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi, termasuk internet, aman dan mudah digunakan.

Pembukaan konferensi ITU di Bucharest, Rumania, Senin (26/9/2022), mengungkapkan, saat ini masih ada 2,7 miliar orang atau sepertiga populasi dunia yang belum terhubung dengan internet.

Baca juga: Mengenal ITU, Organisasi Dunia yang Kurang Populer tapi Sangat Memengaruhi Kehidupan Kita

Peta Jalan Indonesia Digital

Apa yang diyakini masyarakat dunia inipun diamini oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah percaya bahwa akses internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia akan membawa kehidupan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Pandemi Covid-19 yang kita lalui bersama sejak awal Maret 2020, semakin menegaskan bahwa akses internet telah menjadi salah satu kebutuhan dasar kita.

Seruan Presiden Jokowi saat itu untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan berdoa dari rumah membuat aktivitas tatap muka dibatasi. Semua aktivitas berlangsung secara daring.

Di situlah kerepotannya. Ada banyak cerita tentang terhambatnya berbagai macam aktivitas masyarakat karena situasi ini, mulai dari kendala proses belajar mengajar, hingga aktivitas kerja di rumah di daerah-daerah yang minim akses internet.

Sejumlah aktivitas daring bahkan masih berlangsung hingga kini saat pemerintah sudah memberi kelonggaran berbagai aktivitas tatap muka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com