Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Mobilisasi Parsial Rusia | Penjual Nasi Goreng Laporkan Pembeli ke Polisi

Kompas.com - 26/09/2022, 05:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pengumuman mobilisasi parsial yang disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perang Ukraina memicu berbagai respons baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Sementara itu di Malaysia, seorang pemilik restoran melaporkan pembeli yang tidak puas dan memprotes harga nasi goreng yang dibeli.

Sedangkan gempa Meksiko yang berguncang kuat rupanya memicu tsunami gurun di tengah Death Valley, California, AS.

Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler selama sepekan dari Kompas.com edisi Senin (19/9/2022) hingga Minggu (25/9/2022).

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Pemenang Lotre Rp 15 Miliar Pakai Topeng Biar Tak Dipinjam | Zelensky Kecelakaan Mobil

1. Perang di Ukraina Makin Jadi, Putin Umumkan Mobilisasi Parsial Rusia, Pertama Sejak PD II

Putin pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan mobilisasi parsial di Rusia saat perang di Ukraina mendekati bulan ketujuh.

Pengumuman tersebut disampaikan Putin dalam pidatonya yang disiarkan televisi, sebagaimana dikutip dari AP.

Mobilisasi parsial diumumkan Putin ketika Rusia kehilangan sejumlah wilayah yang dikontrolnya di Ukraina akibat serangan balik.

Bagaimana kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Perang di Ukraina Makin Jadi, Putin Umumkan Mobilisasi Parsial Rusia, Pertama Sejak PD II

2. Penjual Nasi Goreng Laporkan Pembeli ke Polisi karena Protes Harga

Pemilik sebuah restoran di Alor Setar, Kedah, Malaysia, melaporkan pembeli yang tidak puas dan memprotes harga nasi goreng yang dibeli.

Pembeli tersebut dikatakan mengolok-olok dan memfitnah restorannya di akun TikTok dengan 100.000 lebih followers.

Penjual nasi goreng itu lalu mengajukan laporan polisi dengan alasan si pembeli telah mengganggu, mengancam, dan merusak reputasi restorannya.

Penasaran dengan kelanjutannya? Baca di sini.

Baca juga: Penjual Nasi Goreng Laporkan Pembeli ke Polisi karena Protes Harga

3. Gempa Meksiko M 7,7 Picu Tsunami Gurun di Death Valley

Gempa Meksiko yang berguncang kuat pekan ini memicu tsunami gurun di tengah Death Valley, California, AS.

Gelombang setinggi 1,2 meter melanda sekitar area Devils Hole di Death Valley, 22 menit setelah gempa Meksiko pada Senin (19/9/2022).

Fenomena tsunami gurun ini terekam dalam video.

Simak selengkapnya di sini.

Baca juga: Gempa Meksiko M 7,7 Picu Tsunami Gurun di Death Valley

4. Demo Iran Pecah di 15 Kota Usai Kematian Mahsa Amini, Wanita yang Ditahan Polisi karena Jilbab

Demo Iran menyebar ke 15 kota di negeri itu setelah kematian Mahsa Amini, perempuan muda yang ditangkap polisi karena disebut memakai jilbab secara tidak pantas.

IRNA melaporkan, demonstrasi memasuki malam kelima dan polisi menggunakan gas air mata serta melakukan penangkapan untuk membubarkan kerumunan yang terdiri hingga 1.000 orang.

Para pedemo memblokade jalan-jalan, melemparkan batu ke aparat keamanan, membakar kendaraan polisi serta tempat sampah, dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.

Anda bisa menyimak berita ini selengkapnya melalui tautan ini.

Baca juga: Demo Iran Pecah di 15 Kota Usai Kematian Mahsa Amini, Wanita yang Ditahan Polisi karena Jilbab

5. Indonesia Diundang ke Pemakaman Ratu Elizabeth II, Ini Penjelasan Presiden Jokowi Tak Hadir

Indonesia diundang ke pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin (19/9/2022), tetapi bukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang hadir.

Kehadiran Indonesia diwakili oleh Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya.

"Akan dihadiri oleh Dubes RI untuk UK (Inggris), Dubes Desra Percaya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/9/2022) siang.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Indonesia Diundang ke Pemakaman Ratu Elizabeth II, Ini Penjelasan Presiden Jokowi Tak Hadir

6. Mikrofon Masih Hidup, Presiden Korea Selatan Terdengar Hina AS, Lalu Bantah

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol terdengar di mikrofon dan terlihat di kamera seperti menghina anggota parlemen Amerika Serikat (AS).

Insiden itu terjadi setelah pertemuan singkatnya dengan Presiden AS Joe Biden di di Global Fund, New York, untuk membahas beragam isu strategis, termasuk subsidi kendaraan listrik AS yang ingin diubah oleh Korea Selatan.

"Bagaimana mungkin Biden tidak kehilangan muka jika para keparat ini tidak mendukungnya di Kongres?" kata Yoon, tampaknya berbicara tentang dorongan Biden untuk meningkatkan kontribusi AS ke Global Fund, yang akan membutuhkan persetujuan kongres.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Mikrofon Masih Hidup, Presiden Korea Selatan Terdengar Hina AS, Lalu Bantah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com