Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lavrov Tegaskan Perlindungan Penuh Wilayah yang Dicaplok Rusia, Sinyal Gunakan Nuklir?

Kompas.com - 25/09/2022, 17:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK CITY, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, Rusia akan melindungi sepenuhnya wilayah Ukraina yang bergabung dengan Moskwa melalui referendum.

Hal itu disampaikan Lavrov di Majelis Umum PBB di New York City, AS, pada Sabtu (24/9/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

Lavrov berupaya membenarkan invasi Rusia ke Ukraina dan mengulangi klaim bahwa pemerintah di Kyiv terpilih secara tidak sah.

Baca juga: Zelensky Tawarkan Jaminan bagi Tentara Rusia yang Menyerah

Di sisi lain, referendum dimulai pada Jumat (23/9/2022) di empat wilayah Ukraina. Hasil referendum akan dipakai Moskwa sebagai dasar mencaplok wilayah itu.

Pemerintah Ukraina mengatakan, penduduk dipaksa untuk memilih dan tidak diizinkan meninggalkan daerah itu selama pemungutan suara yang berlangsung selama empat hari.

Negara-negara Barat menganggap referendum itu sebagai tipuan yang dirancang untuk membenarkan eskalasi perang yang telah berlangsung selama tujuh bulan.

“Menyusul referendum itu, Rusia tentu saja akan menghormati ekspresi kehendak orang-orang yang selama bertahun-tahun menderita akibat pelanggaran rezim neo-Nazi,” kata Lavrov dalam konferensi pers setelah dia berpidato di depan majelis.

Baca juga: Berbicara ke Warga Rusia, Zelensky: Putin Sengaja Kirim Kalian ke Kematian

Lavrov ditanya apakah Rusia akan memiliki alasan untuk menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah yang dicaplok Ukraina.

Dia menjawab bahwa wilayah Rusia, termasuk wilayah yang “diabadikan” dalam konstitusi Rusia di masa depan, berada di bawah perlindungan penuh negara.

“Semua undang-undang, doktrin, konsep, dan strategi Federasi Rusia berlaku untuk semua wilayahnya,” ucap Lavrov, juga merujuk secara khusus pada doktrin Rusia tentang penggunaan senjata nuklir.

Komentar itu disampaikan Lavrov setelah mantan Presiden Dmitry Medvedev, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, mengeluarkan peringatan yang eksplisit.

Pada Kamis (22/9/2022), Medvedev menuturkan bahwa setiap senjata di gudang senjata Rusia, termasuk senjata nuklir strategis, dapat digunakan untuk mempertahankan wilayah yang tergabung dalam Rusia.

Baca juga: Putin Ancam 10 Tahun Penjara Tentara Rusia jika Tolak Berperang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com