Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa M 6,8 Taiwan: Gerbong Tergelincir, 146 Orang Terluka

Kompas.com - 19/09/2022, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com – Gempa kuat magnitudo 6,8 yang mengguncang Taiwan tenggara pada Minggu (18/9/2022) menyebabkan sejumlah gerbong kereta tergelincir.

Gempa yang terjadi di wilayah yang jarang penduduknya tersebut juga menyebabkan beberapa bangunan runtuh dan membuat ratusan orang terjebak di jalan pegunungan.

Biro cuaca Taiwan melaporkan, pusat gempa berada di daerah Taitung, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Gempa Kuat Guncang Taiwan, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami

Gempa pada Minggu terjadi setelah gempa bermagnitudo 6,4 pada Sabtu (17/9/2022) malam di daerah yang sama.

Survei Geologi AS menyebut gempa di Taiwan pada Minggu memiliki kedalaman 10 Kilometer (Km).

Pemadam kebakaran Taiwan mengatakan, satu orang tewas dan 146 terluka akibat gempa yang terjadi pada Minggu.

Sebanyak empat orang berhasil diselamatkan dari gedung yang ambruk di Yuli.

Baca juga: Diguncang Gempa M 7,6, Papua Nugini Berjuang Selamatkan Korban, Pilot Terbang “Non-stop”

Sedangkan sebanyak tiga orang yang kendaraannya jatuh dari jembatan yang rusak berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit.

Administrasi Kereta Api Taiwan mengatakan, enam gerbong tergelincir dari rel di stasiun Dongli di Taiwan timur, tetapi pemadam kebakaran mengatakan tidak ada korban luka.

Lebih dari 600 orang terjebak di daerah pegunungan Chike dan Liushishi. Sejauh ini tidak ada korban luka dan penyelamat bekerja untuk membuka kembali jalan.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik AS sempat mengeluarkan peringatan tsunami untuk Taiwan setelah gempa, tetapi kemudian mencabut peringatan itu.

Baca juga: Gempa M 7,8 Guncang Papua Nugini, Peringatan Tsunami Muncul

Biro cuaca Taiwan menyebutkan, gempa bisa dirasakan di seluruh Taiwan. Di Taipei, bangunan-bangunan bergetar.

Sementara itu, pusat pabrik semikonduktor besar di Tainan dan Kaohsiung mengatakan gempa tidak berdampak terhadap operasional mereka.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, salah satu produsen chip terbesar di dunia, mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada dampak yang signifikan.

Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan rentan terhadap gempa bumi.

Lebih dari 100 orang tewas dalam gempa di Taiwan selatan pada 2016, sementara gempa bermagnitudo 7,3 menewaskan lebih dari 2.000 orang pada 1999.

Baca juga: UPDATE Gempa China: 74 Orang Tewas, Jalan ke Pusat Gempa Dibuka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com