Kelompok hak asasi manusia melaporkan bahwa pasukan keamanan mengerahkan semprotan merica terhadap pengunjuk rasa dan beberapa ditangkap.
Baca juga: Albania Tuduh Iran Atur Serangan Siber Besar, Putuskan Hubungan Diplomatik dan Usir Staf Kedutaannya
Jenazah Amini kemudian diangkut ke provinsi asalnya di Kurdistan untuk dimakamkan, yang berlangsung pada pagi 17 September .
“Institusi keamanan memaksa keluarga Amini untuk mengadakan pemakaman tanpa upacara apapun untuk mencegah ketegangan,” kata Soma Rostami dari Hengaw, sebuah organisasi hak asasi manusia Kurdi sebagaimana dilansir Guardian.
Terlepas dari peringatan tersebut, ratusan orang dilaporkan berkumpul di kota asal Amini, Saqqez, untuk pemakaman. Beberapa meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah seperti “matilah diktator.”
Organisasi masyarakat sipil Kurdi telah menyerukan pemogokan umum di seluruh Kurdistan.
Video pengunjuk rasa di Saqqez merobek poster pemimpin otoriter Iran Ayatollah Khamenei, menyebar di media sosial.
Mahsa Amini, 22, who died in the custody of Iran's morality police over forced hijab rules, was buried in her hometown of Saqqez, Kurdistan province, today.
Her funeral turned into a scene of large protests, violently confronted by security forces. pic.twitter.com/DqVjbSjIhE
— Shayan Sardarizadeh (@Shayan86) September 17, 2022
Baca juga: Teka-teki Kondisi Kesehatan Terkini Pemimpin Tertinggi Iran Akhirnya Terjawab
Insiden itu muncul beberapa minggu setelah presiden garis keras Iran Ebrahim Raisi, memerintahkan tindakan keras terhadap hak-hak perempuan dan menyerukan penegakan yang lebih ketat dari aturan berpakaian wajib negara itu sejak revolusi 1979.
Raisi menandatangani dekrit pada 15 Agustus yang mengatur pakaian wanita Iran dan menetapkan hukuman yang lebih keras karena melanggar kode ketat, baik di depan umum maupun online.
Sejumlah wanita Iran telah ditangkap di seluruh negeri setelah “hari jilbab dan kesucian” nasional diumumkan pada 12 Juli.
Salah satunya adalah Sepideh Rashno, seorang penulis dan seniman yang dilaporkan dipukuli dan disiksa dalam tahanan sebelum membuat permintaan maaf secara paksa di televisi.
Kelompok hak asasi manusia telah melaporkan bahwa pasukan keamanan tambahan telah dikerahkan di luar rumah sakit Kasra.