Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Umumkan Kabar Baik: Akhir Pandemi Covid Sudah di Depan Mata

Kompas.com - 15/09/2022, 08:42 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa akhir dari pandemi Covid-19 sudah “di depan mata”, setelah mengungkapkan bahwa kematian mingguan akibat virus di seluruh dunia berada pada level terendah sejak Maret 2020.

Angka kematian global mingguan pada 5 September 2022 adalah 11.118, menurut situs web WHO. Maret 2020 adalah bulan di mana Inggris memasuki penguncian nasional pertamanya.

WHO juga memperkirakan bahwa 19,8 juta kematian dapat dihindari pada 2021 dengan vaksin Covid-19 yang telah digunakan sebanyak 12 miliar dosis di seluruh dunia.

Baca juga: Bill Gates Khawatirkan Masa Depan Kesehatan Global Pasca-pandemi Covid-19

Namun, WHO memperingatkan bahwa virus corona masih menimbulkan "darurat global akut" dan menyoroti bahwa selama delapan bulan pertama 2022 lebih dari 1 juta orang meninggal karena Covid-19.

“Pekan lalu, jumlah kematian mingguan yang dilaporkan akibat Covid-19 adalah yang terendah sejak Maret 2020,” kata Direktur jenderal badan kesehatan internasional Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagaimana dilansir Guardian pada Rabu (14/9/2022).

“Kami tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi – kami belum sampai di sana, tetapi akhir sudah di depan mata.”

Meski demikian dia mendorong kewaspadaan semua pihak dengan mengambil perumpamaan bagaimana seorang pelari maraton tidak berhenti ketika garis finis terlihat, tapi berlari lebih keras dengan semua energi yang tersisa. “Jadi kita harus begitu.”

“Kita bisa melihat garis finis, kita dalam posisi unggul. Tapi sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari. Sekarang saatnya untuk berlari lebih keras dan memastikan kita melewati batas dan menuai hasil dari semua kerja keras kita.”

Baca juga: Ratusan Mahasiswa China Dipindahkan ke Karantina Ketat Usai Temuan Wabah Covid di Asrama

Menurutnya, jika dunia tidak mengambil kesempatan ini dengan baik sekarang, kita menghadapi risiko lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak gangguan, dan lebih banyak ketidakpastian.

“Jadi mari kita ambil kesempatan ini,” ujarnya.

WHO telah merilis enam ringkasan kebijakan yang menguraikan tindakan utama yang harus diambil semua pemerintah.

Dokumen-dokumen tersebut mencakup panduan tentang pengujian, vaksinasi, praktik terbaik saat mengelola penyakit, mempertahankan langkah-langkah pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan, mencegah penyebaran informasi yang salah, dan keterlibatan masyarakat.

Salah satu isinya mengatakan: "Dengan akses dan penggunaan yang tepat dari alat-alat penyelamat yang ada, Covid-19 dapat menjadi penyakit yang dapat dikelola dengan morbiditas dan mortalitas yang berkurang secara signifikan."

Baca juga: Pembatasan Covid-19 Kian Ketat, Siswa Hong Kong Makin Sulit

Virus, yang muncul di China pada akhir 2019, telah menewaskan hampir 6,5 juta orang dan menginfeksi 606 juta, mengguncang ekonomi global dan membanjiri sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia.

Namun dengan lebih dari 1 juta kematian tahun ini saja, pandemi tetap menjadi keadaan darurat secara global dan di sebagian besar negara.

"Gelombang musim panas Covid-19, didorong oleh Omicron BA.4 dan BA.5, menunjukkan bahwa pandemi belum berakhir karena virus terus beredar di Eropa dan sekitarnya," kata juru bicara Komisi Eropa sebagaimana dilansir Reuters.

Pertemuan para ahli WHO berikutnya, untuk memutuskan apakah pandemi masih merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, akan diadakan pada Oktober.

"Mungkin adil untuk mengatakan sebagian besar dunia bergerak melampaui fase darurat dari respons pandemi," kata Dr Michael Head, peneliti senior di bidang kesehatan global di Universitas Southampton.

Menurutnya, pemerintah sekarang mencari cara terbaik untuk mengelola Covid sebagai bagian dari perawatan kesehatan dan pengawasan rutin mereka.

Baca juga: AS Berencana Suntik Vaksin Covid-19 Setahun Sekali

Eropa, Inggris dan Amerika Serikat telah menyetujui vaksin yang menargetkan varian Omicron serta virus asli ketika negara-negara bersiap meluncurkan kampanye booster musim dingin.

Di Amerika Serikat, Covid-19 awalnya dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat pada Januari 2020, dan status itu telah diperbarui setiap tiga bulan sejak itu.

Departemen kesehatan AS akan memperbaruinya lagi pada pertengahan Oktober untuk apa yang diharapkan para ahli kebijakan adalah yang terakhir kalinya sebelum berakhir pada Januari 2023.

Pejabat kesehatan AS mengatakan bahwa pandemi belum berakhir, tetapi vaksin bivalen baru menandai perubahan penting dalam perang melawan virus. Mereka memperkirakan bahwa satu vaksin tahunan yang serupa dengan suntikan flu akan memberikan perlindungan tingkat tinggi dan mengembalikan negara lebih dekat ke keadaan normal.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com