Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolaborator Pasukan Putin Melarikan Diri, Lari ke Perbatasan Berusaha Masuk Rusia

Kompas.com - 14/09/2022, 13:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KYIV, KOMPAS.com - Warga Ukraina yang dituduh bekerja sama dengan pasukan pendudukan Rusia di provinsi Kharkiv dan wilayah tetangga Donbas melarikan diri dari daerah yang baru saja dibebaskan dan mengantri untuk menyeberang ke Rusia di perbatasan, kata pejabat Ukraina.

"'Kantor komandan', 'kantor kejaksaan', penjajah dan ‘gauleiters’ (pejabat yang dipasang Rusia) akan pergi," tulis gubernur provinsi Luhansk Serhiy Haidai, di Telegram.

“Bendera Ukraina, yang dikibarkan oleh gerilyawan kami tadi malam di atas gedung administrasi di Kreminna, tetap utuh karena Rusia sekarang tampaknya telah memahami segalanya sehingga mereka tidak berani menurunkannya,” tambahnya.

Baca juga: Ukraina Tetapkan Target Baru Bebaskan Semua Wilayah yang Diduduki Rusia

Lebih lanjut menurutnya, Rusia dan kolaborator mereka melarikan diri dari wilayah Luhansk, menuju Rusia. Luhansk adalah area yang membentuk wilayah Donbas dengan Donetsk di selatan.

Pasukan Ukraina terus menekan serangan balik mereka di Kharkiv, dan dilaporkan menguasai hampir seluruh provinsi.

Rusia telah meluncurkan lusinan serangan udara dan rudal di pembangkit listrik dan lokasi lain sebagai pembalasan atas keberhasilan Kyiv.

“Khawatir akan pembalasan, warga Ukraina yang telah bekerja sama dengan Rusia “mengemas barang rampasan mereka, mengepak keluarga mereka, dan pergi”, kata Haidai sebagaimana dilansir Guardian pada Selasa (13/9/2022).

Seorang tentara Ukraina mengangkat bendera Rusia untuk berdemonstrasi di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, Selasa, 13 September 2022.AP PHOTO/KOSTIANTYN LIBEROV Seorang tentara Ukraina mengangkat bendera Rusia untuk berdemonstrasi di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, Selasa, 13 September 2022.

Gubernur Luhansk itu mendukung klaimnya dengan mengunggah rekaman mobil yang mengantri di pos pemeriksaan di kota Stanytsia Luhanska dan Shchastia.

Serhii Smak (44 tahun) dari kota Balakliia yang baru saja dibebaskan, mengatakan: “Ada banyak kolaborator di sini. Beberapa menetap. Tetapi mayoritas telah pergi ke Rusia”.

Baca juga: Rusia Klaim Kirim Serangan Besar, Ukraina Diminta Waspada Akan Langkah Tak Terduga Putin

Konfirmasi tidak langsung tentang pelarian kolaborator datang dari propagandis Rusia muncul dengan salah satunya menulis di Telegram: “Orang-orang yang mempercayai kami melarikan diri dari pembalasan rezim Kyiv. Mereka mempercayai kami dan mereka belum punya tempat untuk pergi.”

“Mereka membutuhkan tenda, titik pemanas, titik akses internet untuk menghubungi kerabat, makanan dan air, dan hanya bantuan dan dukungan,” sambung permohonan bantuan itu.

The Guardian yang melaporkan berita ini tidak dapat secara independen memverifikasi klaim tersebut.

Menurut seorang pria yang melarikan diri ke timur bersama istrinya dari wilayah yang diduduki Rusia, ada antrean panjang kendaraan yang terbentuk di penyeberangan perbatasan ke Rusia.

Pria itu, yang bukan kolaborator, mengatakan dia melarikan diri bersama ratusan orang lainnya karena mereka takut terjebak dalam pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina.

Dalam foto yang disediakan oleh militer Ukraina ini, kendaraan militer yang hancur terlihat di jalan dekat Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, Selasa, 13 September 2022.AP PHOTO/IRYNA RYBAKOVA Dalam foto yang disediakan oleh militer Ukraina ini, kendaraan militer yang hancur terlihat di jalan dekat Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, Selasa, 13 September 2022.

Baca juga: Ukraina Terkini: Pasukan Rusia Sudah Kalah Jumlah, Hampir Seluruhnya Meninggalkan Kharkiv

Di kota Kharkiv, polisi berusaha menangkap warga yang dituduh bekerja sama dengan musuh.

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com