Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Setujui Doktrin Kontroversial "Dunia Rusia" Jadi Kebijakan Luar Negeri

Kompas.com - 06/09/2022, 13:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Vladimir Putin pada Senin (5/9/2022) menyetujui doktrin kebijakan luar negeri baru yang didasarkan pada konsep "Dunia Rusia"

Dilansir dari Yahoo News, ini adalah sebuah gagasan yang digunakan para ideolog konservatif untuk membenarkan intervensi di luar negeri demi mendukung penutur bahasa Rusia.

"Kebijakan kemanusiaan" setebal 31 halaman, yang diterbitkan lebih dari enam bulan setelah perang di Ukraina, mengatakan, Rusia harus "melindungi, menjaga, dan memajukan tradisi dan cita-cita Dunia Rusia".

Baca juga: Memahami Tujuan Perang Putin

Kebijakan disajikan sebagai semacam strategi kekuatan lunak, yang mengabadikan ide-ide kebijakan resmi seputar politik dan agama Rusia.

Ide-ide ini sebelumnya telah digunakan beberapa garis keras untuk membenarkan pendudukan Moskwa atas bagian-bagian Ukraina dan dukungan untuk entitas pro-Rusia yang memisahkan diri di timur negara itu.

"Federasi Rusia memberikan dukungan kepada rekan senegaranya yang tinggal di luar negeri dalam pemenuhan hak-hak mereka, untuk memastikan perlindungan kepentingan mereka dan pelestarian identitas budaya Rusia mereka," kata kebijakan itu.

Dikatakan bahwa hubungan Rusia dengan rekan senegaranya di luar negeri memungkinkannya untuk "memperkuat di panggung internasional citranya sebagai negara demokratis yang berjuang untuk menciptakan dunia multi-kutub."

Baca juga: Cerita Putri Senator Pro-Putin Melarikan Diri dari Rusia Setelah Bersuara Menentang Perang di Ukraina

Selama bertahun-tahun Putin menyoroti apa yang dilihatnya sebagai nasib tragis sekitar 25 juta etnis Rusia yang tinggal di luar Rusia di negara-negara yang baru merdeka ketika Uni Soviet runtuh pada 1991, sebuah peristiwa yang disebutnya sebagai bencana geopolitik.

Rusia terus menganggap ruang bekas Soviet, dari Baltik hingga Asia Tengah, sebagai wilayah pengaruhnya yang sah.

Gagasan ini ditentang keras oleh banyak negara tersebut dan juga Barat.

Baca juga: Pelayat Antre Hadiri Pemakaman Mikhail Gorbachev meski Tanpa Putin dan Upacara Kenegaraan

Kebijakan baru juga mengatakan, Rusia harus meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Slavia, China, dan India, serta lebih memperkuat hubungannya dengan Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika.

Rusia juga harus lebih memperdalam hubungannya dengan Abkhazia dan Ossetia, dua wilayah Georgia yang diakui merdeka setelah perangnya melawan Georgia pada 2008.

Ada pula dua entitas yang memisahkan diri di Ukraina timur, Republik Rakyat Donetsk, dan Luhansk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com