STOCKHOLM, KOMPAS.com - Seekor lumba-lumba yang ditemukan terdampar di pantai Swedia pada Juni 2022 mari karena flu burung.
Ini adalah kali pertama virus flu burung terdeteksi pada lumba-lumba, kata Institut Kedokteran Hewan Nasional Swedia pada Rabu (31/8/2022).
"Sejauh yang kami tahu ini adalah kasus pertama yang dikonfirmasi di dunia flu burung pada lumba-lumba," ujar dokter hewan Elina Thorsson dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga: Kasus Pertama Flu Burung H3N8 pada Manusia Ditemukan di China
"Kemungkinan lumba-lumba entah bagaimana melakukan kontak dengan burung yang terinfeksi," imbuhnya.
Lumba-lumba jantan muda itu awalnya ditemukan terdampar dan masih hidup di pantai Swedia barat pada akhir Juni.
Meskipun warga berupaya membuatnya berenang ke perairan yang lebih dalam, lumba-lumba itu menderita kelelahan dan mati pada malam itu juga.
Virus flu burung atau H5N1 ditemukan di beberapa organnya.
Baca juga:
"Berbeda dengan anjing laut, di mana penyakit yang disebabkan oleh virus flu terdeteksi beberapa kali, hanya ada sedikit laporan tentang virus flu pada cetacea", terang Thorsson.
Virus flu burung juga sebelumnya terdeteksi pada mamalia lain, termasuk rubah merah, berang-berang, lynx, dan sigung, ungkap Institut Kedokteran Hewan Nasional Swedia.
Eropa dan Amerika Utara saat ini mengalami penyebaran wabah flu burung yang luas di kalangan burung liar.
Baca juga: 5.200 Burung Bangau Mati Akibat Flu Burung yang Kembali Mewabah di Israel
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.