Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Gas di Nord Stream 1 Dihentikan Total, Rusia Dituduh Gunakan Energi sebagai Senjata

Kompas.com - 31/08/2022, 17:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

Seorang pejabat di Gascade, yang mengoperasikan jaringan distribusi di Jerman, juga memandang tindakan terbaru Gazprom dengan skeptis.

"Pada Juli, itu adalah pemeliharaan rutin yang direncanakan untuk waktu yang lama oleh Nord Stream 1, kali ini tidak direncanakan dan kami tidak tahu apa yang ada di balik operasi ini," kata pejabat itu tanpa menyebut nama sebagaimana dilansir AFP.

Sehari menjelang penutupan baru, Kanselir Olaf Scholz mengatakan Jerman sekarang "dalam posisi yang jauh lebih baik" dalam hal keamanan energi. Optimisme itu didapat setelah negaranya mencapai target penyimpanan gasnya jauh lebih cepat dari yang diharapkan.

Eropa secara keseluruhan juga mendapatkan pengisian tangki penyimpanan gasnya secara maraton.

Pada Minggu (28/8/2022), tingkat penyimpanan sudah mencapai 79,9 persen dari kapasitas di UE.

Baca juga: Gazprom Setop Gas Rusia ke Latvia, Ini Alasannya

Gas darurat

Pada saat yang sama, kekhawatiran atas pasokan yang terbatas juga telah mendorong perusahaan untuk memangkas penggunaan energi mereka.

Industri Jerman mengkonsumsi gas 21,3 persen lebih sedikit pada Juli dibandingkan rata-rata untuk 2018 hingga 2021, kata Federal Network Agency sebagaimana dilansir AFP pada Rabu (31/8/2022).

Mueller mengatakan tindakan pencegahan seperti itu "dapat menyelamatkan Jerman dari darurat gas musim dingin ini".

Dan sebagai ekonomi terbesar Eropa, Jerman sudah berlomba untuk meninggalkan gas Rusia.

Di kota pantai Lubmin Jerman, tempat Nord Stream 1 berada di darat, rencana sudah berjalan dengan baik untuk beralih ke gas alam cair (LNG).

LNG, diangkut oleh kapal, akan tiba di pelabuhan industri Lubmin dan diubah kembali menjadi gas dan dipompa ke jaringan distribusi Gascade, yang sejauh ini telah digunakan untuk menyalurkan gas Rusia ke seluruh negeri.

"Kami berharap dapat menyuntikkan gas ke jaringan distribusi pada 1 Desember," kata Stephan Knabe dari Deutsche ReGas -- perusahaan pengelola proyek LNG.

Perusahaan meyakini bahwa hingga 4,5 miliar meter kubik gas dapat diimpor melalui terminal LNG Lubmin saja, membuat sekitar delapan persen dari kapasitas Nord Stream 1.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-188 Serangan Rusia ke Ukraina, Pertarungan Sengit Perebutkan Kherson, Ukraina Minta Perlindungan UNESCO untuk Odessa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com