WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rusia meningkatkan upaya untuk menyerang infrastruktur sipil dalam beberapa hari mendatang, kata Departemen Luar Negeri dalam Senin (22/8/2022) malam.
Ini pertama kalinya bagi AS secara khusus memperingatkan bahwa bangunan sipil dan pemerintah dapat menjadi sasaran.
Dilansir Politico, terkait potensi serangan, Kedutaan Besar AS pun menyarankan warga AS meninggalkan Ukraina dengan transportasi darat sekarang, “jika aman untuk melakukannya.”
Baca juga: Pengakuan Tentara Ukraina yang Ditahan Rusia: Disiksa, Lukanya Ditusuk Jarum
“Tidak mungkin menghitung serangan artileri Rusia,” kata Deplu AS.
Pembunuhan Darya Dugina, putri ultra-nasionalis Rusia Alexander Dugin, dalam ledakan mobil selama akhir pekan mendorong beberapa nasionalis Rusia untuk menyerukan lebih banyak serangan di Ukraina.
Rusia telah menyalahkan Ukraina atas kematian Dugina, sementara Ukraina menduga kematian itu mungkin akibat pertikaian Rusia sendiri.
Perang itu sendiri telah menewaskan 9.000 tentara Ukraina, kata Jenderal Ukraina Valerii Zaluzhnyi minggu ini. PBB memperkirakan 5.587 warga sipil tewas dalam serangan Rusia.
Kekerasan juga menimbulkan ketakutan akan bahaya nuklir. Serangan Rusia di dekat pembangkit nuklir di Nikopol pada Senin melukai empat orang.
Presiden Joe Biden dan para pemimpin dunia lainnya terus meminta Rusia untuk menghentikan serangan di dekat pembangkit nuklir Zaporizhzhia.
"Dunia sedang menghadapi momen bahaya maksimum dalam hal risiko nuklir," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.