Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipenjara Berbulan-bulan, Aung San Suu Kyi Dikembalikan ke Tahanan Rumah, Asalkan…

Kompas.com - 20/08/2022, 10:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Pemimpin Junta Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing akan mempertimbangkan untuk mengizinkan San Suu Kyi dikembalikan ke tahanan rumah dari penjara.

Suu Kyi akan dipertimbangkan ke tahanan rumah asalkan semua vonis dalam semua dakwaan yang dijatuhkan kepadanya telah tercapai.

Suu Kyi digulingkan dari tampuk kekuasaan Myanmar setelah militer melancarkan kudeta dan menangkapnya pada Februari 2021, menjebloskannya ke tahanan rumah.

Baca juga: Dilarang Ikut Pertemuan, Junta Myanmar Kritik ASEAN

Setelah menjadi tahanan rumah, Suu Kyi dijebloskan ke sebuah penjara dalam sel isolasi di ibu kota Myanmar, Naypyidaw, pada Juni.

Sejak kudeta, Suu Kyi telah didakwa dengan setidaknya 18 pelanggaran mulai dari korupsi hingga pelanggaran pemilu. Dia juga telah dijatuhi hukuman beberapa tahun penjara.

Dia menyebut tuduhan itu tidak masuk akal dan menyangkal semua tuduhan terhadapnya.

Pengumuman mengenai pertimbangan pemindahan Suu Kyi ke tahanan rumah disampaikan Min Aung Hlaing dalam pernyataan tertulis yang dibacakan di televisi pemerintah.

Baca juga: Jaga Hubungan Baik, Myanmar Akan Impor Minyak dari Rusia

Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan permintaan yang dibuat oleh seorang pejabat tinggi PBB yang mengunjungi Myanmar pekan ini dan meminta agar Suu Kyi diizinkan pulang.

“Saya akan mempertimbangkan masalah ini setelah putusan selesai,” ucap Min Aung Hlaing dalam pernyataannya.

“Kami tidak memaksakan tuduhan yang kuat padanya dan menunjukkan belas kasihan meskipun kami bisa berbuat lebih banyak,” sambungnya.

Suu Kyi, putri pahlawan kemerdekaan Myanmar, pertama kali menjadi tahanan rumah pada 1989 setelah pecah protes besar menentang kekuasaan militer selama puluhan tahun.

Baca juga: Batas Negara Myanmar

Pada 1991, dia mendapat Hadiah Nobel Perdamaian untuk perjuangan demokrasi. Dia baru dibebaskan sepenuhnya dari tahanan rumah pada 2010.

Myanmar kemudian mengalami reformasi demokrasi pada 2011 setelah puluhan tahun dicengkeram kekuasan militer.

Pada 2015, ketika Myanmar menggelar pemilu pertama yang terbuka setelah beberapa dekade, Suu Kyi naik ke tampuk kekuasaan dengan kemenangan telak.

Baca juga: Bangladesh Minta China Bantu Pemulangan Kembali Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Berita video "Junta Myanmar Tak Senang Dilarang Berpartisipasi Pertemuan ASEAN” dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com