Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pertama Penularan Cacar Monyet dari Manusia ke Anjing

Kompas.com - 18/08/2022, 15:25 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (17/8/2022) mengimbau orang-orang yang terinfeksi cacar monyet atau monkeypox jangan sampai menularkan virus itu ke hewan.

Imbauan ini dikeluarkan setelah temuan kasus pertama penularan cacar monyet dari manusia ke seekor anjing.

Anjing greyhound Italia yang terinfeksi cacar monyet itu tinggal bersama dua pria positif cacar monyet di Paris, Perancis. Kasusnya dilaporkan pekan lalu di jurnal medis The Lancet.

Baca juga: WHO Minta Publik Bantu Cari Nama Baru untuk Virus Cacar Monyet, Ini Situs yang Bisa Digunakan

"Ini kasus pertama yang dilaporkan dari penularan manusia ke hewan ... dan kami percaya ini adalah kasus pertama dari anjing yang terinfeksi," kata Rosamund Lewis, pimpinan teknis WHO untuk cacar monyet, kepada wartawan dikutip dari kantor berita AFP.

Para ahli menyadari risiko teoretis bahwa penularan seperti itu bisa terjadi, lanjutnya, seraya menambahkan bahwa lembaga kesehatan masyarakat telah menasihati orang-orang yang menderita penyakit itu untuk menjaga jarak dari hewan peliharaan mereka.

Lewis juga menyampaikan, pengelolaan limbah sangat penting untuk menurunkan risiko kontaminasi hewan pengerat dan hewan-hewan lain di luar rumah.

Peluang penularan cacar monyet antar-spesies

Ketika virus menular antar-spesies, sering kali memicu kekhawatiran bahwa itu dapat bermutasi secara berbahaya.

Lewis menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada laporan seperti itu yang terjadi dengan cacar monyet.

Namun, dia mengakui bahwa "Segera setelah virus pindah ke tempat yang berbeda di populasi yang berbeda, jelas ada kemungkinan virus itu akan berkembang secara berbeda dan bermutasi secara berbeda".

Perhatian utama berkisar pada hewan di luar rumah.

Ilustrasi seseorang tertular cacar monyet, penularan cacar monyet, cacar monyet menular, gejala cacar monyet. Cacar monyet atau monkeypox menjadi penyakit yang perlu diwaspadai pada pertengahan 2022 ini.SHUTTERSTOCK Ilustrasi seseorang tertular cacar monyet, penularan cacar monyet, cacar monyet menular, gejala cacar monyet. Cacar monyet atau monkeypox menjadi penyakit yang perlu diwaspadai pada pertengahan 2022 ini.
"Situasi yang lebih berbahaya adalah virus dapat berpindah ke populasi mamalia kecil dengan kepadatan hewan yang tinggi," kata direktur kedaruratan WHO Michael Ryan.

"Melalui proses satu hewan menginfeksi hewan berikutnya dan berikutnya dan berikutnya Anda terjadi evolusi virus yang cepat."

Baca juga:

Dia menekankan, hanya ada sedikit alasan untuk khawatir tentang hewan peliharaan rumah tangga.

"Saya tidak memperkirakan virus berevolusi lebih cepat pada satu anjing daripada di satu manusia," menambahkan bahwa "seraya kita harus tetap waspada... hewan peliharaan tidak berisiko."

Cacar monyet awalnya ditemukan pada monyet yang dipelihara untuk penelitian di Denmark pada 1958, tetapi paling sering ditemukan pada hewan pengerat.

Penyakit ini kali pertama ditemukan di manusia pada 1970, dengan penyebaran sejak itu terutama di negara-negara Afrika Barat dan Tengah tertentu.

Akan tetapi, pada Mei 2022 kasus cacar monyet yang bergejala demam, nyeri otot, dan lesi kulit seperti bisul, mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia terutama di antara pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Di seluruh dunia sekarang ada lebih dari 35.000 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi sejak awal tahun di 92 negara, dengan 12 orang meninggal, menurut WHO yang menetapkan wabah itu sebagai darurat kesehatan global.

Baca juga: Apa Itu Cacar Monyet: Gejala, Penyebab, dan Kenapa Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com