Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Kecam Hegemoni AS, Prediksi Berakhirnya Dunia Unipolar

Kompas.com - 17/08/2022, 18:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Amerika Serikat (AS) memperpanjang perang di Ukraina, sebagai upaya untuk mempertahankan hegemoni globalnya.

"Situasi di Ukraina menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang berusaha menyeret konflik keluar ...," kata presiden Rusia pada Selasa (16/8/2022) saat berbicara pada upacara pembukaan konferensi keamanan di Moskwa sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Lebih lanjut kata dia, Washington “menggunakan rakyat Ukraina sebagai umpan meriam”. Putin pun mengecam AS karena memasok senjata ke Kyiv.

“Mereka membutuhkan konflik untuk mempertahankan hegemoni mereka,” katanya pada konferensi keamanan Selasa (16/8/3033) yang dihadiri oleh pejabat militer dari Afrika, Asia dan Amerika Latin.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-174 Serangan Rusia ke Ukraina, Ledakan Besar di Crimea, Putin Tuding AS Perpanjang Konflik

Putin juga menegaskan kembali klaim lamanya bahwa ia mengirim pasukan ke Ukraina sebagai tanggapan terhadap AS, yang mengubah negara itu menjadi benteng “anti-Rusia”.

Pemimpin berusia 69 tahun itu juga menghubungkan dukungan AS ke Ukraina dengan kunjungan baru-baru ini ke Taiwan oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

Dia menuduh bahwa keduanya adalah bagian dari upaya AS memicu ketidakstabilan global.

Menurutnya, "petualangan" Amerika di Taiwan bukan hanya perjalanan politisi yang tidak bertanggung jawab.

"Itu adalah bagian dari strategi AS yang disengaja dan sadar, yang dimaksudkan untuk mengacaukan situasi dan menciptakan kekacauan di kawasan dan seluruh dunia, sebuah demonstrasi terang-terangan (bagaimana dia) tidak menghormati kedaulatan negara lain dan kewajiban internasionalnya sendiri,” kata Putin.

“Era tatanan dunia unipolar hampir berakhir,” tambahnya.

Baca juga: Rusia Sebut Ledakan Besar di Pangkalan Militer Crimea Hasil Sabotase, Akui Alami Kerusakan

Berbicara pada konferensi Moskwa, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menuduh sekutu Barat tidak hanya memasok senjata ke Ukraina tapi juga memberikan informasi intelijen terperinci untuk membantu militer Ukraina mengoperasikan sistem senjata.

“Badan intelijen Barat tidak hanya menyediakan koordinat target untuk meluncurkan serangan, tetapi spesialis Barat juga mengawasi input data tersebut ke dalam sistem senjata,” kata Shoigu.

Serangan Rusia ke Ukraina pada Februari lalu, memperkirakan perlawanan militer kecil dan berharap pengambilalihan secepat kilat yang akan menggulingkan pemerintah di Kyiv.

Namun setelah gagal merebut ibu kota, militer Rusia malah mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas timur.

Tapi apa yang diduga Kremlin akan menjadi "kemenangan cepat” telah berubah menjadi perang yang berlarut-larut, karena negara-negara Barat memasok senjata untuk Ukraina.

Baca juga: Pejabat Senior Rusia Dilaporkan Diam-diam Dekati Barat untuk Akhiri Invasi ke Ukraina

Halaman:
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
[POPULER GLOBAL] AS Peringatkan Rusia soal Teror | Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

[POPULER GLOBAL] AS Peringatkan Rusia soal Teror | Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

Global
Rusia Ragu ISIS Serang Konser Moskwa: Pasti Ulah Ukraina Dibantu Barat

Rusia Ragu ISIS Serang Konser Moskwa: Pasti Ulah Ukraina Dibantu Barat

Global
Kru Pembongkaran Mal Carolina Temukan Kapsul Waktu Bertuliskan Tahun 2033

Kru Pembongkaran Mal Carolina Temukan Kapsul Waktu Bertuliskan Tahun 2033

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com