Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Krisis Malaria, Penang Malaysia Salahkan Kedatangan TKI

Kompas.com - 12/08/2022, 13:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Bernama

PENANG, KOMPAS.com - Negara Bagian Penang di Malaysia melaporkan tengah mengalami mengalami krisis malaria di wilayah perkotaan.

Pemerintah Negara Bagian Penang menuding krisis kesehatan ini terjadi menyusul masuknya warga negara asing ke berbagai sektor ekonomi, termasuk para tenaga kerja Indonesia (TKI).

Direktur Departemen Kesehatan Negara Bagian Penang Dr Ma'arof Sudin kemudian meminta kepada para majikan yang memiliki pekerja asing harus memberikan informasi kepada Departemen Kesehatan terdekat tentang keberadaan pekerja mereka yang berasal dari negara endemis malaria.

Baca juga: Foto Anak Kecil Dijual untuk Materi Masturbasi di Shopee Malaysia

“Sebenarnya semua tenaga kerja asing (TKA) harus menjalani pemeriksaan kesehatan termasuk skrining malaria sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah untuk TKA di Malaysia," ungkap dia, sebagaimana dikutip dari Bernama.

Selain itu, Ma'arof Sudin meminta kepada warga yang tinggal atau memiliki riwayat perjalanan ke daerah berisiko malaria atau ke negara endemis malaria harus segera berobat ke klinik atau rumah sakit terdekat jika mengalami gejala seperti demam, menggigil, berkeringat, dan badan lemas.

“Di antara negara-negara endemik malaria adalah Indonesia, Filipina, Myanmar, Papua Nugini, Bangladesh, Pakistan, India, Nigeria, dan Kongo,” kata dia dalam pidatonya pada peringatan Hari Malaria Sedunia tingkat negara bagian di Setia Experience Centre, Bandar Setia Fontaines, di Penang.

Ma'arof mengatakan Departemen Kesehatan Negara Bagian Penang selalu mengambil tindakan pencegahan, termasuk deteksi aktif kasus, pengawasan dan pengendalian, serta melakukan program pendidikan kesehatan.

Baca juga: 2 WNI Ditangkap karena Racuni Merpati di Malaysia, Terancam Penjara 2 Tahun

Dia mengatakan Negara Bagian Penang juga telah melakukan beberapa upaya lain, seperti inovasi modifikasi saluran pengendalian malaria atau metode pengelolaan lingkungan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Anopheles.

"Metode tersebut telah diperkenalkan di Taman Botani dan bisa menjadi sumber rujukan lokal dan internasional," kata Ma'arof.

Di Malaysia, hingga minggu ke-30 epidemiologis 2022, jumlah kumulatif kasus malaria yang dilaporkan adalah 1.611, dengan 90,3 persen infeksi malaria zoonosis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium knowlesi menyebar ke manusia melalui hewan inang seperti kera.

“9,7 persen lainnya adalah kasus infeksi malaria pada manusia dengan 96 persen di antaranya adalah kasus impor yang terdeteksi di Malaysia,” tambahnya.

Baca juga: Hindari Razia Petugas Imigrasi Malaysia, Pekerja Indonesia Lompat dari Lantai 4 Ruko

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bernama
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com