Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-168 Serangan Rusia ke Ukraina, Rusia Bentuk Formasi Pasukan Baru, Bahaya di PLTN Zaporizhzhia

Kompas.com - 11/08/2022, 06:40 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Sebanyak 13 warga sipil tewas di wilayah Dnipropetrovsk saat serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-168.

Sejumlah 12 korban tewas dalam serangan di desa Marganets, di sisi lain Sungai Dnieper dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, kata kepala dewan regional Mykola Lukashuk.

Rusia telah “hampir pasti” membentuk formasi pasukan darat baru untuk mendukung operasinya di Ukraina, menurut kementerian pertahanan Inggris.

Sementara itu, staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan pada Rabu (10/8/2022) telah menghancurkan sembilan pesawat Rusia dalam 24 jam terakhir, tanpa menentukan lokasi.

Klaim tersebut menyusul ledakan yang dilaporkan secara luas di pangkalan udara Saki Rusia, Krimea, pada Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Perang Ukraina: Rusia Bakal Bentuk Formasi Baru di Angkatan Darat

Dampak ledakan di Krimea

Pemimpin regional Krimea, Sergei Aksyonov, mengatakan, sekitar 250 penduduk dipindahkan ke perumahan sementara, setelah puluhan bangunan apartemen rusak. Tetapi, pihak berwenang Rusia umumnya berusaha mengerdilkan dampak ledakan itu.

Rekaman media sosial yang belum diverifikasi dimaksudkan untuk menunjukkan kerusakan pesawat di darat di bandara.

Kementerian Kesehatan Krimea mengatakan bahwa satu orang tewas dan 13 orang terluka akibat ledakan di pangkalan udara dekat Novofedorivka.

Militer Rusia mengatakan bahwa “beberapa amunisi penerbangan diledakkan” di area penyimpanan di fasilitas tersebut. Krimea dianeksasi oleh Rusia pada 2014.

Dalam pidato malamnya, presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, tidak membahas siapa yang berada di balik serangan itu, tetapi bersumpah akan “membebaskan” Krimea.

“Perang Rusia melawan Ukraina dan melawan seluruh Eropa yang merdeka dimulai dengan Krimea dan harus diakhiri dengan Krimea – dengan pembebasannya,” kata dia.

Penasihat Presiden UKraina Mikhail Podolyak mengatakan, Ukraina tidak bertanggung jawab atas ledakan itu, menunjukkan bahwa partisan mungkin terlibat.

Baca juga: Ukraina Terkini: Ledakan Dahsyat Guncang Pangkalan Udara Rusia di Crimea

G7 memperingatkan soal PLTN

Negara-negara industri Kelompok Tujuh (G7) mengutuk pendudukan Rusia atas pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, dan menyerukan Moskwa untuk segera menyerahkan kembali kendali penuh pembangkit itu kepada Ukraina.

Staf Ukraina yang mengoperasikan pabrik "harus dapat melaksanakan tugas mereka tanpa ancaman atau tekanan. Kontrol berkelanjutan Rusia terhadap pabrik membahayakan kawasan itu," kata menteri luar negeri G7 dalam sebuah pernyataan.

Kepada Reuters, Kepala Energoatom Petro Kotin mengatakan penembakan Rusia minggu lalu telah merusak tiga jalur yang menghubungkan pabrik Zaporizhzhia ke jaringan Ukraina dan bahwa Rusia ingin menghubungkan fasilitas itu ke jaringannya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com