Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Laporan Kontroversial Amnesty International Terkait Perang Ukraina

Kompas.com - 07/08/2022, 13:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

KYIV, KOMPAS.com - Pejabat tinggi di kantor Amnesty International di Ukraina mengumumkan pada hari Jumat (5/8/2022) bahwa dia akan mundur.

Dilansir Guardian, ini dilakukan setelah organisasi tersebut mengeluarkan laporan yang menuduh bahwa beberapa militer Kyiv bermarkas di daerah pemukiman penduduk.

“Saya sedih untuk mengakuinya, tetapi kepemimpinan Amnesty International dan saya putus dengan cara yang berharga. Jadi saya memutuskan untuk keluar dari organisasi,” tulis Oksana Pokalchuk di Facebook.

Baca juga: Ukraina Klaim Sebagian PLTN Zaporizhzhia Rusak Parah akibat Serangan Rusia

Laporan Amnesty International yang diterbitkan pada hari Kamis (6/8/2022) mengatakan militer Ukraina telah mengatur operasinya di dalam sekolah dan rumah sakit dan melancarkan serangan saat berada di dekat rumah-rumah penduduk.

Laporan itu mengatakan bukti ini datang dari peneliti Amnesty International yang melakukan wawancara, melihat lokasi serangan dan melakukan analisis senjata di tiga wilayah Ukraina antara April dan Juli.

Laporan tersebut mencatat bahwa Kementerian Pertahanan Ukraina tidak menanggapi permintaan komentar organisasi tersebut pada saat publikasi laporan setelah awalnya bisa dijangkau pada 29 Juli.

“Kami, dari pihak kantor Ukraina, terus-menerus menekankan bahwa siaran pers, yang dikeluarkan organisasi pada 4 Agustus, harus menyelidiki setidaknya dua sisi dan mempertimbangkan posisi Kementerian Pertahanan Ukraina,” Pokalchuk menulis.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-164 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Kapal Gandum Berangkat, Janji Putin dan Erdogan

“Seperti yang kami catat, perwakilan Amnesty International akhirnya beralih ke Kementerian Pertahanan untuk meminta reaksi, tetapi hanya memberi sedikit waktu untuk merespons,” tulisnya.

“Akibatnya, meskipun dengan enggan, organisasi tersebut menciptakan materi yang terdengar seperti mendukung narasi Rusia. Mencari untuk melindungi warga sipil, penelitian ini malah menjadi alat propaganda Rusia,” tambahnya.

Dia mengatakan dia telah menghubungi pejabat Amnesty International di negara lain untuk menegaskan posisi Ukraina tentang masalah ini dan mengatakan timnya melakukan "pekerjaan klarifikasi" menyusul laporan tersebut.

Baca juga: Laporan Terbaru Amnesty International Buat Zelensky Geram

Laporan itu muncul ketika invasi Rusia di Ukraina telah berlangsung selama berbulan-bulan sejak dimulai pada Februari.

Saat itu, Moskwa berusaha menembus bagian timur dan selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Hill
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com