GAZA, KOMPAS.com - Gempuran serangan udara Israel pada Jumat (5/8/2022) menewaskan komandan kelompok milisi Islamic Jihad, Tayseer Al Jabari.
Tewasnya Tayseer Al Jabari dikonfirmasi oleh Israel dan Islamic Jihad. Ia terbunuh di salah satu gedung di Gaza barat.
Serangan Israel terus berlanjut pada Sabtu (6/8/2022), dan dibalas Islamic Jihad dengan lebih dari 100 tembakan roket. Ini merupakan eskalasi konflik terburuk di Gaza sejak perang tahun lalu.
Baca juga: Israel Serang Gaza, 10 Orang Tewas, Islamic Jihad Serukan Pembalasan
Otoritas kesehatan di Gaza yang dikendalikan Hamas mengatakan, 10 orang tewas akibat serangan udara Israel, termasuk gadis berusia lima tahun. Sebanyak 79 korban lainnya luka-luka.
Adapun tentara Israel memperkirakan operasinya menewaskan 15 anggota milisi, dikutip dari kantor berita AFP.
Perdana Menteri Israel Yair Lapid berdalih, operasi ini dilakukan sebagai pencegahan terhadap ancaman langsung dari Islamic Jihad, buntut dari ketegangan berhari-hari di sepanjang perbatasan Gaza.
Sementara itu, Islamic Jihad mengatakan bahwa serangan Israel berarti deklarasi perang.
Tembakan roket dan serangan Israel berlanjut pada Jumat (5/8/2022) malam, mengulang memori konflik 11 hari pada Mei 2021 yang menghancurkan Gaza.
Baca juga: 100 Roket Lebih Ditembakkan dari Gaza, Sirene Israel Meraung-raung
“Israel tidak tertarik pada konflik yang lebih luas di Gaza, tetapi juga tidak akan menghindar darinya,” kata Lapid dalam pidato yang disiarkan secara nasional.
Sirene serangan udara terdengar tadi malam di beberapa lokasi Israel selatan dan tengah, tetapi belum ada laporan mengenai korban.
Para petugas di daerah perbatasan mendesak orang-orang untuk tetap dekat dengan tempat penampungan, yang juga dibuka di ibu kota komersial Tel Aviv.
Tentara Israel awalnya mengonfirmasi setidaknya 70 roket ditembakkan dari Gaza, dengan mengatakan bahwa 11 jatuh di dalam Gaza sedangkan puluhan lainnya dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome. Sisanya mendarat di daerah terbuka.
Peringatan serangan udara dan serangan Israel setidaknya mereda untuk sementara pada pukul 4.30 pagi waktu setempat.
Mesir sebagai perantara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza berusaha menengahi, dan mungkin mengundang delegasi Islamic Jihad untuk berbicara pada Sabtu (6/8/2022) malam, kata pihak berwenang Mesir kepada AFP di Gaza.
Baca juga: Eskalasi Gaza Meningkat, Israel Panggil 25.000 Pasukan Cadangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.