Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Dilaporkan Eksekusi 32 Orang dalam Sepekan

Kompas.com - 31/07/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

TEHERAN, KOMPAS.com – Iran Human Rights melaporkan, Iran mengeksekusi 32 orang dalam kurun waktu sepekan.

Di antara ke-32 orang tersebut, ada tiga wanita yang dieksekusi pada Rabu (26/7/2022) karena membunuh suami mereka.

Dari tiga wanita tersebut, salah satunya adalah mantan pengantin anak bernama Soheila Abadi, yang menikah ketika berusia 15 tahun, sebagaimana dilansir BBC, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Saat Masyarakat Iran Hidup Damai Berdampingan dalam Perbedaan Agama dan Mazhab…

Beberapa kelompok hak asasi manusia melaporkan, Iran mengeksekusi lebih banyak perempuan daripada negara lain, yang sebagian besar dianggap bersalah karena membunuh suami mereka.

Pada Rabu, Iran Human Rights mengatakan Soheila Abadi dieksekusi di penjara setelah dinyatakan bersalah membunuh suaminya setelah menikah selama 10 tahun.

Pengadilan dilaporkan mengatakan bahwa motif pembunuhan itu adalah perselisihan keluarga.

Dua wanita lain yang dieksekusi pada Rabu juga dihukum karena membunuh suami mereka, lapor Iran Human Rights.

Baca juga: Iran Tangkap 4 Tersangka Mata-mata, Berafiliasi dengan Israel

Para aktivis mengatakan, banyak kasus melibatkan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga tetapi pengadilan Iran sering tidak memperhitungkannya.

Angka pasti tentang jumlah eksekusi tidak tersedia karena pihak berwenang Iran tidak secara resmi mengumumkan setiap kasus di mana hukuman mati telah dilakukan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada April oleh dua kelompok hak asasi manusia, hanya 16,5 persen dari eksekusi yang diyakini telah dilakukan di Iran tahun lalu diumumkan oleh para pejabat.

Pekan ini, Amnesty International menuduh Iran telah memulai eksekusi mengerikan dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Program Nuklir Iran Disebut Maju Pesat

Kelompok tersebut melaporkan, Iran mengeksekusi lebih dari 250 orang dalam enam bulan pertama tahun 2022.

Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat jumlah yang dieksekusi selama periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Mesin negara melakukan pembunuhan dalam skala massal di seluruh negeri dalam serangan yang menjijikkan terhadap hak untuk hidup," kata Wakil Direktur Regional Amnesty International Diana Eltahawy.

Baca juga: Agama di Iran, dari Islam Syiah hingga Zoroastrian

Berita video "ASEAN Tanggapi Keras Eksekusi Tahanan Politik di Myanmar" dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com