Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-156 Serangan Rusia ke Ukraina, 48 Orang Tewas di Penjara, Macron Melobi Pangeran MBS

Kompas.com - 30/07/2022, 07:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-156 pada Jumat (29/7/2022).

Ini terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.

Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, beberapa hal baru masih terjadi "mewarnai" perseteruan kedua negara.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-155 Serangan Rusia ke Ukraina, Taktik Baru Rusia di Kherson, Serangan Balasan Ukraina Rusak Jembatan

Di medan perang, sebuah penjara di Kota Olenivka dilaporkan telah diserang dan menyebabkan banyak korban jiwa. Kebanyakan korban jiwa tersebut tidak lain adalah para tahanan.

Sementara di luar pertempuran, Presiden Perancis Emmanuel Macron disebut telah bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan setuju untuk bekerja untuk meringankan efek dari perang Rusia-Ukraina.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-156 yang kiranya penting disimak:

Penjara diserang

Rusia dan Ukraina saling menyalahkan terkait serangan di penjara yang menahan tahanan perang Ukraina di Kota Olenivka yang dikuasai Rusia.

Rusia mengatakan 48 orang tewas di penjara, terdiri 40 tahanan dan delapan staf penjara.

Sementara, menurut separatis yang didukung Rusia yang menguasai kota Olenivka atau lokasi penjara, jumlah korban tewas mencapai 53 orang.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-154 Serangan Rusia ke Ukraina, Kabar Baik soal Gandum, Jembatan yang Dikuasai Rusia Diserang

Dilansir dari AFP, Kementerian Pertahanan Rusia menuding Ukraina melakukan serangan dengan rudal jarak jauh yang dipasok AS.

Serangan itu disebut pihak Rusia sebagai "provokasi mengerikan" yang dirancang untuk menghentikan tentara agar tidak menyerah.

Dikatakan bahwa di antara yang tewas adalah pasukan Ukraina yang telah meletakkan senjata mereka setelah memukul mundur serangan Moskwa di pabrik baja Azovstal yang luas di Mariupol.

Sementara itu, Militer Ukraina membantah melakukan serangan itu.

Mereka menyalahkan pasukan Rusia atas "penembakan artileri yang ditargetkan" di fasilitas penahanan.

Ukraina akan kirim kapal ekspor gandum pertama 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat mengunjungi pelabuhan Chornomorsk di Ukraina selatan untuk mengawasi pemuatan gandum ke kapal Turkiye untuk ekspor gandum pertama sejak invasi Rusia pada 24 Februari.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-153 Serangan Rusia ke Ukraina, Giliran Permukiman Odessa Dirudal, UE Sepakat Potong Penggunaan Gas Rusia

Kesepakatan pekan lalu yang ditengahi oleh PBB dan Turkiye untuk mencabut blokade Rusia terhadap ekspor gandum Ukraina bertujuan untuk membantu mengurangi krisis pangan global yang menyebabkan harga melonjak di beberapa negara termiskin.

"Kapal pertama, kapal pertama sedang dimuat sejak awal perang. Ini adalah kapal Turkiye," kata Zelensky, menurut pernyataan kepresidenan.

Pernyataan itu mengatakan ekspor bisa dimulai dalam "hari-hari mendatang" di bawah rencana yang bertujuan untuk mendapatkan jutaan ton biji-bijian dari salah satu eksportir biji-bijian utama ke pasar dunia.

Tentara Rusia tak jadi dihukum seumur hidup

Pengadilan banding Kyiv mengurangi menjadi 15 tahun hukuman seumur hidup yang diberikan kepada seorang tentara Rusia pada bulan Mei.

Dalam pengadilan kejahatan perang pertama Ukraina, tentara itu sempat dijatuhi hukuman seumur hidup karena pembunuhan berencana.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-152 Serangan Rusia ke Ukraina, Pelabuhan Odessa Dirudal, Upaya Rebut Kembali Kherson

Tentara Rusia bernama Vadim Shishimarin (21) pada saat keputusan itu, dinyatakan bersalah atas kejahatan perang karena membunuh seorang warga sipil tak bersenjata dan dijatuhi hukuman seumur hidup, dalam vonis pertama setelah invasi Rusia.

Sersan dari Siberia itu mengaku membunuh seorang warga sipil berusia 62 tahun, Oleksandr Shelipov, saat dia mengendarai sepedanya di desa Chupakhivka di timur laut Ukraina.

Shishimarin mengeklaim dia menembak Shelipov di bawah tekanan dari tentara lain ketika mereka mencoba mundur dan melarikan diri kembali ke Rusia dengan mobil curian pada 28 Februari.

5 tewas dalam serangan di halte bus

Serangan Rusia menewaskan lima orang dan melukai tujuh lainnya di halte bus di kota Mykolaiv yang dibom berat. Hal itu dikatakan oleh Gubernur regional Vitaliy Kim di media sosial.

Mykolaiv adalah kota yang berada dekat dengan Laut Hitam.

Kota itu telah diserang setiap hari selama berminggu-minggu.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-151 Serangan Rusia ke Ukraina, Kyiv Jatuhkan Rudal Jelajah Kalibr, Pasukan Ukraina Bergerak ke Kherson

Kota Mykolaiv adalah pusat perkotaan terbesar yang dikuasai Ukraina di dekat garis depan di wilayah Kherson selatan, di mana tentara Kyiv telah melancarkan serangan balasan untuk mendapatkan kembali kendali atas wilayah pesisir yang penting secara ekonomi dan strategis itu.

Sementara itu, di wilayah Donetsk timur, Gubernur Pavlo Kyrylenko mengatakan pasukan Moskwa telah menewaskan delapan orang dan melukai 19 lainnya dalam serangan hari sebelumnya.

Macron melobi Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman

Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman setuju untuk bekerja "untuk meringankan efek" dari perang Ukraina, kata kantor Macron setelah pertemuan di Paris.

Para pemimpin Barat sempat mengecam pangeran berusia 36 tahun itu atas dugaan perannya dalam pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi pada 2018.

Tetapi, pewaris takhta paling kuat di Timur Tengah sedang dirayu lagi karena Eropa dan sekutunya segera mencari sumber bahan bakar fosil alternatif untuk menggantikan produksi Rusia yang hilang.

Analis mengatakan Arab Saudi adalah salah satu dari sedikit negara di dunia dengan kapasitas untuk meningkatkan produksi minyaknya, meskipun margin untuk manuvernya terlihat terbatas.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-150 Serangan Rusia ke Ukraina, Rudal Moskwa Hantam Pelabuhan Odessa, UE Cari Pasokan Gas dari Nigeria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com