Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Umumkan Hampir Akhiri Krisis Akibat Wabah Covid-19

Kompas.com - 18/07/2022, 18:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara berada di jalan untuk "akhirnya meredakan" krisis yang berasal dari wabah Covid-19 yang pertama kali diakui.

Kabar tersebut dilaporkan kantor berita negara pada Senin (18/7/2022), ketika tetangga Asia lainnnya masih memerangi gelombang infeksi baru yang didorong oleh subvarian Omicron.

Baca juga: Skandal Deportasi Paksa dari Korea Selatan ke Korea Utara Mencuat, Mantan Presiden Moon Jadi Sorotan

Korea Utara mengatakan 99,98 persen dari 4,77 juta pasien demam sejak akhir April telah pulih sepenuhnya. Tetapi karena kurangnya pengujian, Korea Utara belum merilis angka apa pun untuk mereka yang dites positif.

“Kampanye anti-epidemi ditingkatkan untuk akhirnya meredakan krisis sepenuhnya,” kata Kantor Berita Pusat Korea, menambahkan bahwa Korea Utara telah melaporkan 310 orang lagi dengan gejala demam.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan klaim Korea Utara, dengan mengatakan bulan lalu mereka yakin situasinya semakin buruk, bukan lebih baik, di tengah tidak adanya data independen.

Deklarasi Korea Utara bisa menjadi awal untuk memulihkan perdagangan yang lama terhambat oleh pandemi, kata seorang analis sebagaimana dilansir Al Jazeera.

"Di bawah tren saat ini, Korea Utara dapat mengumumkan dalam waktu kurang dari sebulan bahwa krisis Covid-nya telah berakhir dan itu bisa menjadi awal untuk melanjutkan perdagangan lintas batas," kata Cheong Seong-chang, direktur pusat studi Korea Utara Institut Sejong di Korea Selatan.

Baca juga: Ukraina Putus Hubungan dengan Korea Utara, Ini Tanggapan Pyongyang

Analis mengatakan Utara yang otoriter telah menggunakan pandemi untuk memperketat kontrol sosial yang sudah ketat.

Pyongyang menyalahkan wabahnya pada "hal-hal asing" di dekat perbatasannya dengan Korea Selatan, dan mendesak rakyatnya untuk menghindari apa pun yang datang dari luar.

Kasus demam baru harian di Korea Utara yang dilaporkan oleh KCNA telah menurun, sejak negara tertutup itu pertama kali mengakui sedang berjuang melawan wabah Covid-19 pada pertengahan Mei.

Korea Utara, yang upaya vaksinasi publiknya minim, mengatakan sedang menjalankan pemeriksaan medis intensif secara nasional. Tes PCR harian pada air yang dikumpulkan di daerah perbatasan sebagai langkah penanganan wabah.

Korea Utara juga mengatakan telah mengembangkan metode baru untuk mendeteksi virus dan variannya dengan lebih baik, serta penyakit menular lainnya, seperti cacar monyet.

Baca juga: Korea Utara Akui Kemerdekaan Wilayah Separatis, Ukraina Langsung Putuskan Hubungan

Lonjakan kasus di negara tetangga

Klaim Korea Utara tentang “stabilitas anti-epidemi” datang ketika negara-negara Asia lainnya bergulat dengan gelombang infeksi baru.

China melaporkan 691 kasus baru pada Sabtu (16/7/2022), dengan infeksi menular lokal mencapai puncaknya sejak 23 Mei.

Di negara tetangga Korea Selatan, infeksi Covid-19 harian melonjak pada Selasa (12/6/2022) di atas 40.000 untuk pertama kalinya dalam dua bulan.

Pihak berwenang dan para ahli memperkirakan ratusan ribu kasus baru akan terdeteksi dalam beberapa minggu mendatang.

Jepang juga memperingatkan gelombang baru infeksi tampaknya menyebar dengan cepat, ketika Perdana Menteri Fumio Kishida menyerukan perhatian khusus sebelum liburan musim panas sekolah.

Pada Rabu (13/7/2022), sebanyak 16.878 kasus baru dilaporkan di Tokyo, tertinggi sejak Februari. Sementara penghitungan nasional “Negeri Sakura” naik di atas 90.000 kasus dalam lonjakan infeksi terbaru ke tingkat yang tidak terlihat sejak awal tahun ini.

Baca juga: Korsel: Korea Utara Diduga Tembakkan Beberapa Peluncur Roket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com