MOSKWA, KOMPAS.com – Hanya dalam dua pekan Ukraina telah kehilangan hampir 5.500 tentara, termasuk lebih dari 2.000 tewas.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan hal itu pada Senin (4/7/2022), saat menyampaikan pembaruan informasi tentang konflik dengan Ukraina kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Shoigu menyampaikan laporan keduanya kali ini kepada pemimpin Rusia dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Kremlin Beberkan Alasan Putin Tak Beri Selamat Hari Kemerdekaan AS ke Biden
Pada hari sebelumnya, Minggu (3/7/2022), dia mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia dan sekutu telah mengambil kendali penuh atas wilayah yang diklaim oleh Pemerintah Republik Rakyat Luhansk sebagai miliknya, setelah merebut kota Lisichansk.
Laporan yang disampaikan secara langsung tersebut memberikan rincian tambahan tentang hasil operasi.
Menurut Shoigu, pasukan Ukraina menderita 5.469 korban selama dua minggu terakhir, termasuk 2.218 korban jiwa.
Dia menyebut, pertempuran itu juga merugikan Kyiv dalam bentuk perangkat keras.
Ini termasuk 12 pesawat tempur, enam sistem rudal pertahanan udara jarak jauh, 97 peluncur artileri roket, hampir 200 tank, dan alat tempur lainnya.
"Pasukan Ukraina meninggalkan beberapa senjata di Lisichansk, termasuk hampir 40 kendaraan," kata Shoigu, sebagaimana dikutip dari Media Rusia, Russia Today (RT).
Sebelumnya, Ukraina dilaporkan menderita kerugian besar di bagian timur, dengan rata-rata 200 korban per hari.
Baca juga: Cerita Pembuat Meja Panjang Putin: Harganya Rp 1,5 Miliar, Dikirim ke Kremlin Tahun 1995
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.