LONDON, KOMPAS.com - Seorang ilmuwan laser Rusia meninggal setelah ditangkap di Siberia pekan lalu, karena dicurigai melakukan pengkhianatan negara dan diterbangkan ke Moskwa meski menderita kanker pankreas stadium lanjut, menurut pengacara dan seorang anggota keluarga, Minggu (3/7/2022).
Fisikawan Dmitry Kolker (54 tahun) dibawa dari ranjang rumah sakitnya, di mana dia diberi makan melalui tabung.
Baca juga: Begini Cara Negara-negara Eropa Hadapi Lonjakan Harga Energi di Tengah Perang Rusia-Ukraina
Ilmuwan Rusia itu dibawa dengan penerbangan lebih dari empat jam ke Moskwa, di mana para pengacara mengatakan dia dibawa ke penjara Lefortovo dan kemudian meninggal di rumah sakit terdekat.
Sepupunya Anton Dianov mengatakan kepada Reuters dari Amerika Serikat (AS) bahwa tuduhan terhadap spesialis laser itu tidak masuk akal.
Fisikawan Dmitry Kolker telah dituduh mengkhianati rahasia negara ke China.
"Dia seorang ilmuwan, dia mencintai negaranya, dia bekerja di negaranya meskipun banyak undangan dari universitas dan laboratorium terkemuka untuk bekerja di luar negeri. Dia ingin bekerja di Rusia, dia ingin mengajar siswa di sana," katanya sebagaimana dilansir Reuters.
"Tuduhan ini benar-benar konyol dan sangat kejam dan tidak biasa dikenakan pada orang sakit seperti itu. Mereka tahu bahwa dia berada di ranjang kematiannya dan mereka memilih untuk menangkapnya."
Keluarga dan pengacara mengatakan Kolker ditahan, dan rumahnya digeledah, oleh dinas keamanan FSB.
Baca juga: Turkiye Menahan Kapal Kargo Rusia Berisi Gandum Diduga Dicuri dari Ukraina
Mereka mengatakan tuduhan makar - yang membawa hukuman hingga 20 tahun - didasarkan pada kuliah yang disampaikan Kolker di China, meskipun kontennya telah disetujui oleh FSB.
Reuters yang melaporkan berita ini tidak menerima balasan email permintaan komentar dari FSB.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.