Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pria Dihukum Mati di Belarus, Dituduh Ledakan Jalur Rel untuk Hambat Pasukan Rusia ke Ukraina

Kompas.com - 01/07/2022, 15:40 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

Setelah membahas rencana kejahatannya, kelompok teroris itu membagi peran di antara mereka dan mendiskusikan opsi untuk konspirasi dan rute pelarian.

Pada waktu yang ditentukan, pada malam 28 Februari hingga 1 Maret, sesuai dengan tugas yang diterima.

Para penyerang dituduh membakar perangkat sinyal pencegahab keselamatan pejalan kaki dan kendaraan, yang dapat menimbulkan risiko konsekuensi bencana termasuk runtuhnya kereta api dan kematian penumpang.

"Selama penyelidikan kasus pidana, ditetapkan bahwa semua ini adalah kejahatan yang direncanakan hingga ke detail terkecil, dan setiap terdakwa bertanggung jawab atas 'tugasnya' sendiri.”

Bencana dan korban manusia akibat serangan teroris di rel kereta api dapat dihindari. Tetapi persidangan menilai kerusakan yang disebabkan oleh tindakan kriminal para terdakwa berjumlah sekitar 16.160 dollar AS (hampir Rp 250 juta).

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-127 Serangan Rusia ke Ukraina, Jokowi Bertemu Putin di Kremlin, 10 Rudal Hantam Perumahan di Mykolaiv

Di bawah hukum Belarus, tuduhan ini membawa hukuman maksimum berupa hukuman mati.

Laporan yang belum dikonfirmasi menyatakan bahwa pada pertengahan Juni, menurut pusat hak asasi manusia Belarus Viasna, setidaknya 11 orang didakwa dengan "tindakan terorisme" sehubungan dengan sabotase di kereta api.

Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari dalam apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus" dan kini telah memasuki jari ke 127.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com