Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-127 Serangan Rusia ke Ukraina, Jokowi Bertemu Putin di Kremlin, 10 Rudal Hantam Perumahan di Mykolaiv

Kompas.com - 01/07/2022, 06:10 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.com - Konflik Rusia-Ukraina sudah memasuki hari-hari yang kian pelik. Upaya Presiden RI Joko Widodo menengahi kedua negara pun menjadi sorotan.

Setelah pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rabu (29/6/2022), Jokowi pun menemui Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (30/6/2022).

Jokowi dan Putin membahas masalah terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk.

Baca juga: Jokowi ke Rusia-Ukraina, Hubungan RI dan Negara Barat Diprediksi Tak Berubah

Hal ini, menurut Jokowi, bisa berdampak kepada ratusan juta masyarakat dunia, terutama di negara berkembang.

“Saya mendukung upaya PBB reintegrasi komoditi pangan dan pupuk Rusia dan komoditi pangan Ukraina dalam rantai pasok dunia," ujar Jokowi.

Selain kabar di atas, dilansir Al Jazeera, berikut rangkuman hari ke-127 serangan Rusia ke Ukraina, yang mencakup banyak hal penting yang terjadi saat kunjungan Jokowi ke Ukraina (29/6/2022) dan Rusia (30/6/2022).

Baca juga: Upaya Jokowi Selamatkan Eksistensi KTT G20 di Bali

Pertempuran

- Bukti menunjukkan serangan udara kembar Rusia sengaja menargetkan teater yang digunakan sebagai tempat perlindungan di Mariupol, kata Amnesty International dalam sebuah laporan.

- Rusia meningkatkan serangannya di seluruh Ukraina dengan beberapa wilayah di luar Donbass yang ditargetkan pada hari Rabu (29/6/2022), kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

- Sepuluh rudal menghantam daerah perumahan di kota pelabuhan Laut Hitam Mykolaiv, menewaskan sedikitnya lima orang dengan upaya penyelamatan terus berlanjut.

- Tim penyelamat sedang berusaha untuk mengevakuasi penduduk dari garis depan kota timur Lysychansk, dengan sekitar 15.000 orang tersisa di kota itu, kata pihak berwenang Ukraina.

- Presiden Rusia Vladimir Putin membantah bahwa pasukannya bertanggung jawab atas serangan rudal di pusat perbelanjaan yang ramai di kota Kremenchuk Ukraina awal pekan ini, di mana sedikitnya 18 orang tewas dan banyak yang masih hilang di puing-puing.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, IMF Minta 2 Hal Ini untuk Keluar dari Krisis

Diplomasi

- Ukraina melakukan pertukaran tawanan perang terbesarnya sejak Rusia menginvasi, mengamankan pembebasan 144 tentaranya, termasuk 95 yang membela pabrik baja Mariupol, kata badan intelijen militer Ukraina.

- Uni Eropa hampir mencapai kesepakatan kompromi untuk meredakan kebuntuan dengan Rusia atas Kaliningrad karena perdagangan melalui Lituania dapat kembali normal dalam beberapa hari, lapor Reuters.

- Presiden AS Joe Biden berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena telah mencapai kesepakatan dengan Finlandia dan Swedia agar kedua negara Nordik itu segera menjadi kandidat NATO.

- Biden mengatakan dia akan mengerahkan lebih banyak pasukan Amerika, pesawat tempur, dan kapal perang di seluruh Eropa ketika NATO menyetujui penguatan terbesar pencegahnya sejak Perang Dingin sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Rusia Mundur dari Pulau Ular agar Ukraina Bisa Ekspor Produk Pertanian

Ekonomi

- Inggris akan memberikan 1 miliar pound (1,2 miliar dollar AS) lagi dalam dukungan militer ke Ukraina, karena NATO telah mencap Rusia sebagai "ancaman langsung" terbesar bagi keamanan Barat.

- NATO menyetujui paket bantuan keuangan dan militer jangka panjang untuk memodernisasi sebagian besar militer Ukraina era Soviet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com