Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Sakit Kanker, Wanita Ini Berhasil Galang Dana Rp 5 Miliar, Ternyata Dipakai Berfoya-foya

Kompas.com - 27/06/2022, 16:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber The Sun

KENT, KOMPAS.com - Seorang wanita mengaku menderita penyakit parah dan berhasil menggalang dana Rp 5 Miliar lebih dari ribuan simpatisan, yang tergerak memberikan bantuan tanpa menyadari sedang ditipu.

Nicole Elkabbas berbohong dalam penggalangan dana online dan dikenai hukuman penjara selama dua tahun sembilan bulan setelah kejahatannya terungkap.

Baca juga: 2 Menteri Inggris Terkecoh, Penipu Rusia Korek Informasi Rahasia dan Permalukan Mereka

Dalam penggunaannya, wanita berusia 44 tahun itu mengaku membutuhkan pengobatan untuk menyelamatkan nyawanya dari kanker ovarium.

Sumbangan pun mengalir dari ribuan simpatisan yang tergerak dengan cerita bohong yang dia unggah di situs penggalangan dana massa online.

Tapi wanita itu menghabiskan uang sumbangan tersebut untuk liburan mewah di luar negeri dan mendanai kecanduan akan judi.

Sejak penangkapan penipu itu, penyelidik menghitung dia meraup total mengejutkan sebesar 360.000 euro (Rp 5,6 Miliar) melalui eksploitasi kriminalnya.

Ironisnya menurut laporan The Sun pada Minggu (26/6/2022), proses pengadilan memutuskan bahwa wanita asal Broadstairs-Kent ini dinyatakan hanya perlu membayar kembali kurang dari Rp 100.000 dalam 28 hari ke depan atas dana yang telah massa yang digunakannya.

Baca juga: Elizabeth Holmes, “Miliarder Wanita Termuda Dunia” Divonis atas Penipuan Teknologi Kesehatan

Pengadilan memutuskan penipu tidak memiliki aset atau "prospek realistis" untuk membayar kembali seluruh jumlah pada sidang penyitaan.

Padahal ibu satu anak ini menipu banyak simpatisan untuk membantunya membayar pengobatan kanker ovarium yang menyelamatkan nyawa yang tidak pernah dia butuhkan.

Dia membuat halaman Go Fund Me (situs penggalangan dana massa online Amerika Serikat), yang sepertinya dibuat oleh ibunya, yang dia rawat sepenuhnya.

Halaman palsu itu dihiasi dengan foto, lama dari operasi kantong empedu yang dijalani tersangka beberapa bulan sebelumnya.

Selain foto-foto rumah sakit, pesan di halaman itu mengklaim tersangka sebagai "ibu yang penuh kasih yang baru-baru ini didiagnosis", tetapi tidak mampu membayar perawatan medis yang sangat dibutuhkan.

Dia mencantumkan seorang ahli palsu yang dia klaim merawatnya di sebuah klinik di Barcelona, sementara dia sebenarnya menikmati kehidupan mewah di Spanyol.

Baca juga: Maraknya SMS Penipuan di Australia Rugikan Warga Rp 870 Miliar, Pemerintah Bertindak

"Pembohong kompulsif" ini menyalurkan sumbangan massa yang diterima dari para donatur ke rekeningnya sendiri.

Dia menggunakan dana tersebut untuk melunasi hutangnya yang meningkat karena kebiasaannya berjudi, dan juga untuk perjalanan ke luar negeri.

"Penipuan itu licik dan manipulatif,” kata Hakim Mark Weekes yang menjatuhkan hukuman pada tersangka tahun lalu.

Lebih lanjut hakim itu mengatakan bahwa terdakwa telah membuat detail dan bahkan laporan grafis dari kebohongan, yang dibuat untuk memastikan agar orang-orang yang melihat terjerat dalam jaringan kebohongan dan memberikan uang.

"Tersangka menarik hati donatur, menyebutkan anak untuk menambah ‘bumbu cerita’ lebih jauh dan mencoba memeras lebih banyak uang dari mereka yang tertipu.”

Padahal, selama ini terdakwa berjudi, menikmati perjalanan ke luar negeri, belanja dan hidup mewah di Italia dan Spanyol dari uang para penyumbang yang berbaik hari memberikan bantuan.

Baca juga: Pasutri Lakukan Penipuan Bantuan Covid Besar-besaran, Tinggalkan Surat Buat Anak

Tindakan Elkabbas pun disebut telah "menghina mereka yang dengan tulus dan berani harus menghadapi pertempuran melawan kanker".

Salah satu korban penipuan Nicole mengaku merasa "dimanfaatkan, dikhianati, malu, terhina, dan tertekan".

Katie Taylor tertipu setelah mendapat tautan dari halaman GoFundMe Nicole Elkabbas dari komunitas grup Facebook-nya yang memiliki lebih dari 18.000 anggota.

Dia mengatakan dia "merasa sakit, jijik, kaget, terpana dan tidak dapat menalar tindakan pelaku", ketika polisi mengatakan kepadanya pada 2018 bahwa kampanye penggalangan dana itu palsu.

Katie menambahkan: "Saya tidak percaya ini benar, saya merasa kecil dan sangat, sangat bodoh.”

"Saya merasa Nicole pasti menertawakan saya melihat betapa mudahnya saya tertipu, itu sangat memalukan. Bagaimana seseorang bisa memanfaatkan saya dan anggota kelompok donatur seperti ini selama berbulan-bulan?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com