LONDON, KOMPAS.com - Pangeran Charles dari Inggris diduga menerima satu juta euro (Rp 14,7 miliar) dalam koper dari mantan perdana menteri Qatar, menurut laporan surat kabar Inggris Sunday Times.
Uang tunai itu adalah salah satu dari tiga pembayaran untuk amal yang diterima dari Sheikh Hamad bin Jassim Al Thani antara 2011 dan 2015, dengan total sekitar tiga juta euro (Rp 47,3 miliar), surat kabar itu melaporkan pada Minggu (26/6/2022), dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Tur William dan Kate di Karibia Diwarnai Protes, Kerajaan Inggris Didesak Minta Maaf dan Ganti Rugi
Menurut Times, mantan perdana menteri Qatar yang kontroversial itu pada satu kesempatan menyerahkan uang tunai di Clarence House, kantor resmi dari ahli waris takhta Kerajaan Inggris itu.
Surat kabar itu mencatat, tidak ada dugaan bahwa pembayaran yang dilakukan itu ilegal.
“Sumbangan amal yang diterima dari Sheikh Hamad bin Jassim segera diteruskan ke salah satu badan amal pangeran yang menjalankan pemerintahan yang sesuai, dan telah meyakinkan kami bahwa semua proses yang benar telah diikuti,” kata Clarence House dalam sebuah pernyataan.
“Auditor kami menandatangani donasi setelah penyelidikan khusus selama audit. Tidak ada kegagalan pemerintahan,” kata Clarence House kepada Times.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Kapan Digelar dan Mengapa Qatar Menjadi Tuan Rumah?
Dana Amal Pangeran Wales, sebuah organisasi yang didirikan pada 1979, membantu mendukung berbagai masalah, termasuk yang terkait dengan perawatan kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.
Sementara itu, negara Teluk kecil Qatar terkenal dengan pekerjaan amalnya di seluruh dunia.
Qatar Charity, LSM terbesar di negara itu, telah bekerja secara ekstensif dengan Oxfam, CARE, Program Pangan Dunia, Badan Pembangunan Internasional AS, Dana Anak-anak PBB, dan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi.
Qatar telah menyumbang secara luas selama bertahun-tahun kepada negara-negara yang dilanda perang, termasuk menyediakan miliaran dollar untuk membantu membangun kembali Jalur Gaza yang terkepung setelah berbagai serangan oleh Israel.
Baca juga: Qatar: Negara Kecil yang Makin Kaya karena Perang di Ukraina
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.