BEIJING, KOMPAS.com - Beijing akan mengizinkan sekolah dasar dan menengah melanjutkan kelas tatap muka pada Sabtu (25/6/2022).
Sementara di Shanghai, pimpinan partai puncak Shanghai menyatakan kemenangan atas Covid-19 setelah kota itu melaporkan nol kasus lokal baru untuk pertama kalinya dalam dua bulan.
Dilansir Reuters, dua kota besar itu termasuk di antara beberapa tempat di China yang menerapkan pembatasan untuk menghentikan penyebaran gelombang Omicron selama Maret hingga Mei.
Baca juga: Test Drive Mobil Listrik China Berujung Maut: Mobil Terjun dari Lantai 3, 2 Orang Tewas
Shanghai sendiri memberlakukan penguncian seluruh kota selama dua bulan, yang dicabut pada 1 Juni lalu.
Upaya tersebut jadi bagian dari kepatuhan terhadap kebijakan nol-Covid China yang bertujuan memberantas semua wabah.
Kebijakan ini memang telah menurunkan jumlah kasus, tetapi banyak dari tindakan keras itu telah memicu kemarahan dan bahkan protes yang jarang terjadi dan berdampak besar pada perekonomian.
Beijing menutup sekolahnya pada awal Mei dan meminta siswa untuk beralih ke pembelajaran online di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal.
Siswa tahun senior di sekolah menengah dan atas diizinkan untuk kembali ke ruang kelas mulai 2 Juni.
Baca juga: China Borong Minyak Rusia, Kerugian Moskwa Berkurang
Pada Sabtu, dengan jumlah kasus yang cenderung lebih rendah dalam beberapa hari terakhir, komisi pendidikan ibu kota mengatakan semua siswa sekolah dasar dan menengah di ibu kota dapat kembali ke kelas tatap muka mulai Senin (27/6/2022).
Taman kanak-kanak akan diizinkan untuk dibuka kembali mulai 4 Juli mendatang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.