Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-121 Serangan Rusia ke Ukraina, Invasi Genap 4 Bulan, Pasukan Ukraina Mundur dari Severodonetsk

Kompas.com - 25/06/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-121 pada Jumat (24/6/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-121, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Pejabat yang Ditunjuk Rusia di Ukraina Tewas karena Ledakan

Pertempuran

Pada 24 Juni menandai empat bulan sejak Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina, memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan, pasukan Ukraina harus meninggalkan Sievierodonetsk. Pasukan telah menerima perintah untuk pindah ke posisi baru.

Pasukan Rusia berusaha mengepung Lysychansk, kota kembar Sievierodonetsk di Ukraina timur, kata Kementerian Pertahanan Ukraina.

Sekitar 10 km selatan Lysychansk, pasukan Rusia telah memasuki Kota Hirske dan sepenuhnya menduduki distrik itu pada Jumat.

Moskwa mengatakan telah mengepung sekitar 2.000 tentara Ukraina, termasuk 80 pejuang asing, di Hirske.

Pihak berwenang di Kota Derhachi, di barat laut Kharkiv, melaporkan bahwa gempuran Rusia telah melumpuhkan sebagian besar pasokan listrik dan gas alam.

Baca juga: Kunjungan ke Ukraina, Jokowi Disarankan Pakai Pendekatan Ekonomi

Bantuan militer

Ukraina mengatakan, pihaknya telah menerima pasokan sistem senjata jarak jauh HIMARS yang kuat dari AS.

AS akan memberikan tambahan 450 juta dollar AS dalam bentuk bantuan keamanan ke Ukraina, termasuk lebih banyak sistem roket jarak jauh.

Ekonomi dan diplomasi

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, ada risiko nyata dari banyaknya kelaparan tahun ini.

Dia mendesak pertemuan tentang ketahanan pangan untuk mengambil langkah-langkah praktis untuk menstabilkan pasar pangan dan mengurangi volatilitas harga komoditas.

Perang Rusia melawan Ukraina akan menambah 40 atau 50 juta orang lagi ke jurang kelaparan, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Berlin.

Moskwa menuturkan, pihaknya tidak dapat mengomentari laporan di media Jerman Der Spiegel bahwa Jerman sedang mempertimbangkan untuk mengambil alih bagian dari pipa Nord Stream 2.

Jika Jerman mengambil langkah konkrit dalam pengambilalihan bagian dari pipa Nord Stream 2, itu akan menjadi masalah, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Baca juga: Pasukan Ukraina Diperintahkan Mundur dari Severodonetsk, Kalah dari Rusia?

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com