Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Cahaya Biru Spiral di Langit Malam Selandia Baru yang Buat Pengamat Bintang Agak Panik

Kompas.com - 22/06/2022, 19:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WELLINGTON, KOMPAS.com - Pengamat bintang Selandia Baru dibuat bingung dan terpesona oleh formasi aneh cahaya biru spiral di langit malam pada Minggu (19/6/2022) malam.

Sekitar pukul 19.25 waktu setempat, Alasdair Burns, pemandu pengamatan bintang di Stewart Island/Rakiura, menerima pesan dari seorang teman, isinya mendesaknya untuk pergi ke luar dan melihat ke langit.

"Begitu kami benar-benar pergi ke luar, sangat jelas apa yang dia maksud," kata Burns sebagaimana dilansir Guardian pada Senin (20/6/2022).

Baca juga: China Kembali Kirim Tim ke Stasiun Tiangong, Berambisi Penuh jadi Penguasa Luar Angkasa

Burns melihat cahaya biru spiral besar di tengah kegelapan.

“Itu tampak seperti galaksi spiral yang sangat besar, hanya tergantung di langit, dan perlahan-lahan melayang,” kata Burns. “Perasaan yang cukup menakutkan.”

Burns mengambil beberapa gambar dari cahaya biru spiral itu dalam waktu eksposur yang lama, menangkap bentuk spiral hanya dengan menggunakan teleponnya.

“Kami dengan cepat menggedor pintu semua tetangga kami untuk mengeluarkan mereka juga. Jadi ada sekitar lima dari kami. Semuanya di beranda bersama kami melihat ke atas dan agak, yah, sedikit panik.”

Grup media sosial astronomi dan astronomi amatir di negara itu langsung ramai, dengan orang-orang mengunggah foto dan mempertanyakan fenomena yang terlihat dari sebagian besar Pulau Selatan “Negeri Kiwi”.

Baca juga: Kali Pertama dalam 50 Tahun, Kongres AS Bicarakan Soal UFO

Banyak teori awalnya berkembang mengira itu merupakan UFO, roket asing, hingga pertunjukan cahaya komersial.

“Firasat dari lubang hitam orbit kita,” kata seorang pengamat bintang. "Alien itu lagi," komentar yang lain.

Tapi kenyataannya mungkin sedikit lebih membosankan, menurut Prof Richard Easther, fisikawan di Universitas Auckland, yang menyebut fenomena itu "aneh tapi mudah dijelaskan".

Awan seperti itu terkadang terjadi ketika roket membawa satelit ke orbit, katanya.

“Ketika propelan dikeluarkan dari belakang, Anda memiliki apa yang pada dasarnya adalah air dan karbon dioksida – yang secara singkat membentuk awan di ruang angkasa yang diterangi oleh matahari,” kata Easther.

“Geometri orbit satelit dan juga cara kita duduk relatif terhadap matahari – kombinasi hal-hal itu tepat untuk menghasilkan awan yang tampak aneh yang terlihat dari Pulau Selatan.”

Baca juga: Kawah Patomskiy yang Misterius, Picu Teori Konspirasi Nuklir dan UFO

Easther mengatakan roket yang dimaksud kemungkinan adalah peluncuran Globalstar dari SpaceX, yang dikirim perusahaan milik Elon Musk itu ke orbit rendah di lepas pantai Cape Canaveral di Florida pada Minggu (19/6/2022).

Burns menduga spiral itu kemungkinan sebuah roket, setelah membaca tentang fenomena serupa pada 2009, ketika peluncuran rudal Rusia menyebabkan spiral biru besar di atas Norwegia.

Menurutnya, bahkan ketika sudah mengetahui kemungkinan sumbernya, fenomena itu baginya adalah pemandangan yang luar biasa.

“Tidak ada dari kami yang pernah melihat hal seperti itu sebelumnya. Itu spektakuler.”

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com