Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Klaim Menang Melawan Covid-19? Para Ahli Meragukannya

Kompas.com - 21/06/2022, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Baru sebulan sejak Korea Utara mengakui terserang wabah Covid-19, setelah dengan gigih menyangkal kasus apa pun selama lebih dari dua tahun, negara ini tampaknya bersiap menyatakan kemenangan.

Dilansir AP, menurut media pemerintah, Korea Utara telah menghindari kematian massal.

Ini seolah kontras dengan sistem perawatan kesehatan yang buruk dan sedikit atau tidak ada akses ke vaksin.

Baca juga: Epidemi Usus Kian Ganas, Korea Utara Kerahkan Tim Medis Nasional

Angka virus resmi Korea Utara, para ahli percaya, banyak berkaitan dengan propaganda untuk meningkatkan citra pemimpin Korut Kim Jong Un, seperti halnya gambaran sebenarnya tentang apa yang terjadi di negara itu.

Tentu saja, ada keraguan yang meluas tentang keakuratannya.

Namun, yang jelas, pembaruan harian dari media pemerintah membuat seolah bangsa itu akan sepenuhnya mengalahkan virus yang telah menewaskan lebih dari 6 juta orang di seluruh dunia.

Menurut penghitungan resmi, kasus-kasus menurun, dan, sementara 18 persen dari negara berpenduduk 26 juta orang ini dilaporkan memiliki gejala yang diduga kuat Covid-19, dan kurang dari 100 orang telah meninggal.

Baca juga: 800 Keluarga di Korea Utara Sakit Usus Misterius, 1.600 Orang Terinfeksi

Pemerintah Korea Selatan serta beberapa ahli percaya bahwa Korea Utara akan segera menyatakan telah mengalahkan virus tersebut.

Ini akan dikaitkan, tentu saja, dengan propaganda Kim yang kuat dan cerdas.

Namun, kemenangan bukanlah kesimpulan yang sudah pasti.

Melakukan hal itu, menurut beberapa ahli, akan membuat Kim kehilangan alat yang berguna untuk mengontrol publik dan dapat membuat pemerintah terhina jika kasus berlanjut.

“Ada dua sisi dari deklarasi semacam itu,” kata Moon Seong Mook, seorang analis dari Institut Riset Korea untuk Strategi Nasional yang berbasis di Seoul.

“Jika Korea Utara mengatakan bahwa Covid-19 telah hilang, itu dapat menekankan bahwa Kim Jong Un adalah pemimpin hebat yang telah mengatasi pandemi."

"Tetapi dengan melakukan itu, ia tidak dapat mempertahankan pembatasan kuat yang digunakannya untuk mengendalikan orang-orangnya atas nama pemberantasan Covid-19,” tambahnya.

Baca juga: Epidemi Usus, Ancaman Baru Korea Utara di Tengah Gelombang Covid-19

Orang luar menduga bahwa Kim menggunakan wabah untuk meningkatkan persatuan internal pada saat banyak dari rakyatnya bosan dengan 2 tahun pembatasan kejam yang telah merusak mata pencaharian mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com