Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Berseru Tatanan Dunia Sebelumnya Tak Akan Kembali, Ini yang Dikatakan

Kompas.com - 18/06/2022, 08:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan tatanan dunia sebelumnya tak akan kembali setelah invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus.

Dia berkata mereka yang percaya bahwa keadaan akan kembali seperti semula sebelum pecahnya konflik di Ukraina adalah kekeliruan.

“Adalah kesalahan untuk menganggap bahwa masa-masa perubahan yang bergejolak dapat ditunggu dan semuanya akan kembali normal atau seperti apa adanya. Tidak akan,” tegas Putin dalam pidatonya di Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg (SPIEF) pada Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Sekutu Putin: Siapa Bilang Ukraina Masih Eksis 2 Tahun Lagi?

Dia menyebut, perubahan yang sedang dialami dunia saat ini bersifat mendasar, radikal, dan tidak dapat diubah.

Namun, kata Putin, elit penguasa di beberapa negara Barat telah menolak untuk memperhatikan perubahan yang jelas ini dan memilih untuk berpegang teguh pada bayang-bayang masa lalu.

“Misalnya, mereka percaya bahwa dominasi Barat dalam politik dan ekonomi global adalah nilai yang konstan dan abadi,” kata Putin, dilansir dari Russia Today (RT).

Terkait hal itu, dia berseru, tak akan ada yang abadi.

Menurut Putin, sejak mengeklaim kemenangan dalam Perang Dingin pada awal 1990-an, Amerika Serikat (AS) telah mendeklarasikan dirinya sebagai utusan Tuhan di Bumi, yang tidak memiliki kewajiban, tetapi hanya kepentingan, dan kepentingan itu dinyatakan suci.

Baca juga: Putin Akhirnya Akui Operasi di Ukraina adalah Perampasan Wilayah, Ini yang Dikatakan

"Namun, gagasan tentang dunia unipolar pada intinya cacat," beber Presiden Rusia itu.

Pasalnya, Putin berpendapat, norma-norma hubungan internasional tidak selalu dapat ditafsirkan untuk mendukung satu negara, bahkan jika itu negara yang kuat.

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama wawancara dengan saluran TV Rusia-1 di kediaman Bocharov Ruchei di resor Laut Hitam Sochi, Rusia, Jumat, 3 Juni 2022. SPUTNIK KREMLIN/MIKHAIL KLIMENTYEV via AP PHOTO Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama wawancara dengan saluran TV Rusia-1 di kediaman Bocharov Ruchei di resor Laut Hitam Sochi, Rusia, Jumat, 3 Juni 2022.

"Tampaknya Washington menolak untuk melihat pusat kekuasaan baru yang muncul dalam beberapa dekade terakhir dan yang memiliki hak untuk melindungi kepentingan mereka dan memastikan kedaulatan nasional mereka,” ujar Putin.

Baca juga: Alasan Peter the Great, Tsar Rusia Abad ke-18, Jadi Panutan Putin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com